Penanganan Covid

Soal Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Buleleng, Satgas Masih Analisis Penyebaran Covid-19

hingga saat ini pihaknya bersama Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Buleleng masih menganalisis penyebaran covid-19 di seluruh desa

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Sekda Buleleng Gede Suyasa. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng hingga saat ini belum bisa memutuskan apakah akan melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 mendatang, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.

Pasalnya, hingga saat ini pihaknya bersama Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Buleleng masih menganalisis penyebaran covid-19 di seluruh desa.

Sekda Buleleng juga sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa ditemui Senin (23/11/2020) mengatakan, sekolah sejatinya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk melaksanakan tatap muka ditengah pandemi ini, salah satunya dengan menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan.

Namun situasi penyebaran dan penanganan covid-19 di Bali khususnya Buleleng sangat dinamis, sehingga regulasi kerap berubah setiap saat.

Baca juga: Gudang Perusahaan Mebel dan Kasur di Kuta Utara Badung Terbakar,1 Mobil & 10 Motor Ludes Dilalap Api

Baca juga: Koster Apresiasi Kinerja Golose Amankan Bali Selama Jadi Kapolda

Baca juga: Pjs Bupati Karangasem Serinah Minta Agar Jalan Rusak & Mendesak Diprioritaskan untuk Diperbaiki

“Kami masih memiliki waktu lagi beberapa minggu untuk melakukan analisa di lapangan, apakah akan melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, atau tetap secara daring.

Kalau dilihat, sebenarnya peluang melakukan tatap muka ada, karena banyak desa tidak ada kasus selama ini.

Tapi analisis juga penyebaran juga harus dilakukan, karena interaksi masyarakat antar desa, antar kecamatan, bahkan antar kabupaten masih tinggi.

 Bali ini kan sangat kecil, jadi penularan bisa dengan cepat terjadi,” jelas Suyasa.

Suyasa juga menyebut, berdasarkan hasil survei ada beberapa orangtua siswa yang belum setuju jika pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan selama pandemi.

Hal tersebut juga akan menjadi bahan pertimbangan pihaknya.

“Kalau banyak orangtua yang tidak setuju, bagaimana nanti pertimbangannya.

Karena akan ada perlakuan berbeda antara anak yang masuk dengan tatap muka atau secara daring.

Polanya nanti seperti apa,  masih dipikirkan dam kami analisis dulu” ucapnya.

Sementara terkait perkembangan covid-19 di Buleleng pada Senin (23/11/2020) tidak terdapat penambahan kasus baru terkonfirmasi, maupun pasien yang dinyatakan sembuh.

Baca juga: Singapore Airlines Tawarkan Variasi Menu Utama Baru pada Penerbangan Jarak Pendek

Baca juga: Berawal dari Gunung, Berikut Kisah Bhatara-bhatari Awal di Bali

Baca juga: Ditinggal Kakak Bikin Video, Devi Tewas Tenggelam di Kolam Renang Buleleng

Sehingga kini jumlah pasien yang masih dirawat tetap berjumlah 20 orang.

Suyasa pun berharap, kedepan kasus baru terkonfirmasi tidak lagi ditemukan, sehingga Buleleng bisa segera masuk ke zona hijau.

“Hari ini nol kasus. Mudah-mudahan dalam seminggu ini konsisten tidak ada kasus, sehingga bisa jadi zona hijau.

Pusat menetapkan zona hijau itu kan jika dalam seminggu berturut-turut tidak ada kasus, tapi kalau ditengah nanti masih ditemukan kasus, walaupun jumlahnya sedikit, tetap akan menjadi zona kuning.

Untuk itu masyarakat jangan  lengah, dan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 3M,” tutupnya. (*)

Catatan Redaksi:

Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribuners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu: Wajib Memakai Masker, Wajib Mencuci Tangan, dan Wajib Menjaga jarak

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved