Terorisme Masih Jadi Ancaman, TNI dan Stakeholder di Bali Semakin Tingkatkan Deteksi Dini

Paham radikalisme merupakan embrio atau benih-benih munculnya terorisme yang ancamannya sangat rentan bagi bangsa Indonesia

Dok. Penrem 163/Wira Satya
Audiensi antara Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., FKPT Bali di Makorem setempat, Denpasar, Bali, pada Senin (23/11/2020). 

Patut disyukuri bahwa secara umum wilayah Bali sampai saat ini tetap aman dan terjaga kondusif yang tidak terlepas peran dari semua pihak dan yang lebih mendukungnya, Bali memiliki kearifan lokal adat budaya yang sangat kuat.

"Berbagai persoalan yang ada memungkinkan untuk diselesaikan secara pendekatan sosial budaya, termasuk dalam mencegah terjadinya terorisme bisa diantisipasi dengan pendekatan sosial budaya," bebernya.

Sementara itu, Ketua FKPT Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, S.H., M.H., menyampaikan, bahwa banyak masyarakat belum paham atau mengetahui tentang keberadaan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT ini. 

"Banyak berpikir bahwa FKPT ini seperti institusi untuk menangkapi terorisme seperti Densus 88", ungkap Pejabat asal Desa Keramas, Gianyar ini. 

Pada kesempatan audiensi dengan Danrem 163/Wira Satya pihaknya ingin saling bertukar informasi di antara dua institusi.

Ia menjelaskan, FKPT merupakan badan Ad Hoc turunan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT di Pusat yang bertugas dalam rangka pencegahan tindak terorisme.

"FKPT lebih mengedepankan langkah-langkah sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak berpikir radikal yang nantinya merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas dia. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved