6 Fakta dan Cerita Misteri Losmen Puri Denpasar, Diresmikan Tahun 1955, Biaya Inap Rp 50 Ribu

Selain digunakan sebagai tempat menginap, losmen tua ini juga digunakan sebagai tempat prewedding hingga shooting video clip.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Kambali
Tribun Bali/Putu Supartika
Losmen Puri di Denpasar yang diresmikan tahun 1955 dan bertahan hingga kini. 

Selain itu, ada juga dukun yang menginap ke losmen ini untuk melakukan praktik pengobatan.

Namun, ia mengatakan ke dirinya bahwa yang bersangkutan hanya menginap saja.

Tahu-tahunya yang bersangkutan melakukan aktivitas pengobatan.

“Kalau dia bilang kan saya kasi kamar khusus, tapi tidak bilang ke saya,” katanya.

Namun, belum lewat semalam, dukun tersebut ketakutan dan pergi dari losmen itu.

“Jam sebelas malam, ia langsung pergi. Dan kabarnya, beberapa hari kemudian dia meninggal,” katanya.

Baca juga: Mareta Angel Beri Klarifikasi Setelah Kasus Artis Layani Threesome di Kamar Hotel

Dirinya pun sempat mengalami hal yang cukup aneh.

Ketika melukis gadis cantik, ia terus mengalami kegagalan dalam menggambar wajah.

Karena terus gagal, ia mengganti wajahnya dengan menggunakan tembok.

“Lama saya tidak berhasil buat wajah, saya ganti dengan tembok. Selesai melukis saya dicari. Lukisan itu hilang entah ke mana,” akunya.

Namun, menurutnya, kejadian horor ini kebanyakan diceritakan oleh pelanggannya.

Kadang juga ada yang mendengar suara anak kecil berlari-lari naik turun tangga, dan saat didekati asal suara tersebut tidak ada siapa-siapa.

Begitupun ada yang mengaku pintu kamarnya digedor-gedor orang dan saat dibuka tak ada siapa-siapa.

Namun, tak semua pengunjung mengalami kejadian horor ini.

Baca juga: Kemendag Jalin Kerjasama dengan Perhotelan dan Perbankan Dorong Pemberdayaan UMKM di Bali

Salah seorang penyewa, Udin yang sudah berlangganan sejak 12 tahun mengaku tak pernah mengalami kejadian mistis ini.

“Beberapa yang menginap di sini banyak yang cerita ada kejadian menyeramkan, tapi saya tidak pernah mengalaminya,” kata lelaki asal Bangil, Pasuruan, Jawa Timur ini.

Setiap datang ke Bali, ia selalu menginap di losmen ini dengan alasan harganya terjangkau dan tempatnya nyaman.

“Selalu di sini menginap kalau ke Bali, selain murah tempatnya juga nyaman, dan langganan di sini sejak 12 tahun lalu,” kata sales parfum ini.

Saat ini, losmen ini dijaga 2 orang pegawai selain dirawat oleh AA Ngurah Mahkota.

Bagi Mahkota sendiri, mereka yang menjadi langganan menginap di losmennya dianggap sebagai keluarga sendiri.

“Ya seperti keluarga karena sering ke sini,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved