Terumbu Karang di Perairan Nusa Penida Banyak Rusak, Bupati Suwirta Lakukan Adopsi Terumbu Karang

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melalui Coral Triangel Center (CTC) bekerjasama dengan kelompok Nuansa Pulau Nusa Penida melakukan Adopsi Karang

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melalui Coral Triangel Center (CTC) bekerjasama dengan kelompok Nuansa Pulau Nusa Penida melakukan Adopsi Karang untuk melindungi terumbu karang di peisisir Desa Ped, Nusa Penida, Rabu (2/12/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Terumbu karang di sepanjang pantai utara  Nusa Penida, mengalami kerusakan yang kian meluas.

Selain karena disebabkan aktivitas wisata bahari yang tidak bertanggung jawab, kerusakan terumbu karang rentan rusak karena  penyakit yang menyerang seperti, pemutihan karang, serta aktivitas budidaya perairan.

Terkait kondisi itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melalui Coral Triangel Center (CTC) bekerjasama dengan kelompok Nuansa Pulau Nusa Penida melakukan Adopsi Karang untuk melindungi terumbu karang di pesisir Desa Ped, Nusa Penida, Rabu (2/12/2020).

"Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida adalah rumah bagi beberapa ekosistem laut paling beragam di dunia.

Baca juga: Satresnarkoba Polres Tabanan Bekuk 4 Tersangka Selama November 2020, Adi & Firman Patungan Beli Sabu

Baca juga: Tujuh Persen Warga Buleleng Tinggal di Zona Merah Rawan Bencana

Baca juga: Kasus Menurun, Klungkung Masuk Zona Kuning Risiko Penyebaran Covid-19

Terumbu karang yang ada di Nusa Penida mendukung 296 jenis karang dan 976 jenis ikan.

Kawasan ini merupakan habitat penting bagi megafauna laut, seperti pari manta dan mola-mola," ujar Suwirta.

Menurutnya, adopsi karang dilakukan sebagai bentuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang ada di kawasan KKP Nusa Penida.

Sehingga tetap lestari, dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Hanya saja kedepan, wisata bahari seperti kegiatan snorkling harus lebih mengedepankan keberlangsungan ekosistem karang.

"Lakukan langkah preventif pemeliharaan terhadap terumbu karang. Karena menjadi aset  kekayaan bawah laut di Nusa Penida yang menjadi daya tarik wisata.

Kalau terumbu karang kita hancur, maka tidak ada yang kita banggakan lagi di Nusa Penida," ungkap Suwirta.

Selain itu, adopsi karang ini menjadi bagian penting dari pendidikan dan peningkatan kepedulian masyarakat mengenai pentingnya pelestarian terumbu karang, demi mendukung ekosistem pesisir dan laut, serta perekonomian lokal.

Sementara Direktur Eksekutif Coral Triangel Center (CTC), Rili Djohani mengatakan, kajian ekologi yang dilakukan oleh CTC pada tahun 2020 menemukan, terdapat beberapa petak terumbu yang masih utuh di pesisir Desa Ped.

Ini menunjukkan tanda-tanda ketahanannya dilihat dari warna, pertumbuhan aktif, dan pemulihan penyakit.

Baca juga: Putus dari Jessica Mila Jadi Titik Terendah, Mischa Chandrawinata Kabur ke Bali dan Lakukan Ini

Baca juga: Gaya Hidup Mewah Jaksa Pinangki, Pengeluaran Fantastis, Rp 100 Juta Lebih untuk Perawatan Kecantikan

Baca juga: Lewis Hamilton Ungkap Kekecewaanya Tak Bisa Balapan Usai Positif Covid-19

Ketahanan terumbu karang di pesisir Ped, menjadikannya tempat yang ideal untuk dilakukan rehabilitasi karang karena kondisinya membantu memastikan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dari karang yang baru ditransplantasikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved