Berita Buleleng
Diduga Gara-gara HP, Pelajar SMP asal Kintamani Ini Nekat Bunuh Diri, Tulis Pesan ke Orangtua
Kedua saksi pun praktis berteriak histeris, lalu memanggil pengurus yayasan panti
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Kambali
Amonto pengidih ketute, yen ketut ngelah pelih ampurayang ketut.
Doa ketut apang sing ade halangan ditu. Suksma.
Diakhir surat, Budiarta menyisipkan tanda tangannya.
Baca juga: Dua Hari Berturut, Dua Kasus Bunuh Diri Terjadi di Gianyar
Baca juga: Kasus Bunuh Diri Meningkat, Ketahui Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
"Ya di dalam surat memang ada disinggung soal hp. Mungkin dia sempat bertengkar dengan orangtuanya karena masalah hp," kata Kompol Santika.
"Selama ini korban tinggal di yayasan panti asuhan itu. Sementara orantuanya di Kintamani. Kemarin orangtuanya membuat surat pernyataan menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah, dan menolak untuk dilakukan autopsi," jelas Kompol Santika sembari menyebut jenazah korban kini telah disemayamkan di rumah duka. (*)
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.