Berita Bali

Sepanjang Kajian Kesehatan dan Ekonomi Layak, Pemprov Bali Setuju dengan Kebijakan Travel Bubble

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengungkapkan, pihaknya sangat berharap pemerintah pusat bisa merealisasikan kebijakan travel

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa ditemui sejumlah awak media usai acara media gathering di Hotel Inna Veteran, Denpasar, Selasa (22/9/2020) 

Travel bubble diketahui merupakan kesepakatan sejumlah negara untuk memulai kembali perjalanan lintas negara di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

Tahap awal, travel bubble dijelaskan Sandi akan diterapkan di Bali.

Alasannya karena Bali yang paling terdampak.

Tercatat perekonomian Bali minus 12 persen pada kuartal ketiga tahun 2020.

 Hal tersebut dipicu karena lebih dari 80 persen masyarakat Bali bergantung kepada pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selain itu, Bali menurutnya paling unggul dalam infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dibanding daerah lainnya.

"Soal Travel Bubble ini juga kita bicarakan tadi, kebetulan Pak Menhub, ini masih dalam tahap diskusi, jadi akan kita fokuskan di Bali," kata Sandi di Kantor Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021).  

"Jadi tadi idenya sudah mulai didiskusikan, tapi saya akan kordinasi lagi dengan Pak Menteri Kesehatan, Ibu Menlu dan jajaran terkait lainnya, karena kita nggak mau menjanjikan sesuatu yang mungkin sangat berpotensi tergantung pada keadaan covid-19 sekarang," jelasnya

"Jadi kita dahulukan dulu kesehatannya, setelah bicara dengan Pak Menteri Kesehatan kita atur lagi dengan Bapak, kita rancang dengan baik," tambah Sandi.

Hanya saja, lanjutnya, hal terpenting dalam pemulihan pariwisata diungkapkan Sandi adalah persiapan pada segi kesehatan.

Baca juga: Pariwisata Bali Makin Kelabu Gara-gara Varian Baru Corona, Asita: Kami Beri Dukungan untuk Hal Baik

Antara lain penerapan protokol kesehatan yang ketat melalui K4, yakni Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) atau CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environment Sustainability).

Selanjutnya penyediaan vaksinasi covid-19 maupun tes PCR guna menjamin keamanan dan kenayaman wisatawan yang hendak berkunjung ke Bali

"Kita ingin ada fokus utama untuk akselerasi, bahwa masyarakat Bali dapat kepastian dari segi vaksinasinya maupun juga dari PCR, karena denger juga dari temen-temen, masyaraklat yang ke Bali itu dengan relanya tes PCR," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved