Berita Tabanan
Subsidi Kuota Internet Siswa di Tabanan Belum Pasti, Disdik Tunggu Kebijakan Kemendikbud
Dinas Pendidikan Tabanan hingga saat ini masih belum menerima informasi atau petunjuk mengenai pemberian subsidi kuota internet bagi siswa dari Kemend
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pendidikan Tabanan hingga saat ini masih belum menerima informasi atau petunjuk mengenai pemberian subsidi kuota internet bagi siswa dari Kemendikbud.
Sehingga Disdik masih belum berani melakukan langkah lain untuk subsidi tersebut.
Di sisi lain, Pemkab Tabanan juga tak menganggarkan di APBD untuk pemberian subsidi kuota internet tersebut.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan para kepala sekolah di Tabanan dan menunggu kebijakan atau informasi Kemendikbud terkait pemberian subsidi kuota kepada siswa ataupun guru.
Baca juga: Karangasem Tunda Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Alasan Pembelajaran Tatap Muka di 8 Provinsi Prioritas Ditunda, Salah Satunya Provinsi Bali
Baca juga: Dua Hari Gelar Sekolah Tatap Muka, 2 SD di Bangli Kembali Terapkan Pembelajaran Daring, Ini Sebabnya
Hal ini mengingat di Tabanan sudah diputuskan untuk menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring hingga Maret 2021 mendatang.
"Kita masih koordinasi karena belum informasi dari pusat. Sekarang kita terus koordinasi bersama seluruh kepala sekolah untuk menyikapi ini, tujuannya agar nanti tidak tumpang tindih dalam pemberian subsidi tersebut (kuota)," jelas Nyoman Putra saat dihubungi, Kamis (7/1/2021).
Dia melanjutkan, sehingga hal yang paling tepat dilakukan adalah menunggu informasi dari Kemendikbud.
Jika memang dari Kemendikbud tidak ada subsidi tersebut, pihaknya akan kembali berkoordinasi apakah subsidi kuota bisa dilakukan dengan menggunakan dana BOS.
"Kita belum berani action karena belum ada informasi pasti ini. Agar nanti tidak tumpang tindih, dari Kemendikbud ada bantuannya dari kita lewat BOS juga memberikan, kan bisa mubazir nantinya," terangnya.
Disinggung mengenai anggaran di APBD Pemkab Tabanan untuk kuota, mantan Kabag Umum Setwan Tabanan ini menyatakan tidak mengusulkan atau tidak menganggarkan untuk kuota internet.
Namun pihaknya hanya mengalokasikan dana untuk pelaksanaan PPDB mendatang saja.
"Kalau di APBD memang kita tidak usulkan untuk kuota internet. Tapi kita hanya mengusulkan untuk pelaksanaan PPDB 2021/2022 mendatang yang dilakukan secara online nantinya," tandasnya.
Sebelumnya, Kemendikbud memberikan subsidi kuota internet yang diterima siswa sebanyak 35 GB per bulan sementara untuk guru memperoleh 42 GB pada semester II tahun ajaran 2020/2021.
Saat itu, seluruh sekolah di Tabanan diminta menyetorkan nomor HP siswa dan guru ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Gianyar Tetap Distribusikan Kuota Internet Gratis
Kasus covid-19 yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda di Kabupaten Gianyar, menyebabkan Pemkab Gianyar mengambil sikap tegas terkait wacana pembelajaran tatap muka per Januari 2021.
Dalam hal ini, Pemkab Gianyar melalui Bupati Gianyar, Made Mahayastra menginstruksikan supaya pembelajaran tatap muka ditunda.
Terkait berapa lama penundaan ini, hal tersebut belum bisa dipastikan.
Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Wayan Sadra, Senin (4/1/2021) mengatakan, Desember 2020 kemarin, sejumlah sekolah di Kabupaten Gianyar telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka.
Secara protokol kesehatan, pihaknya menyatakan sekolah-sekolah sudah siap.
Namun dikarenakan tren jumlah masyarakat positif covid-19 yang terus meningkat, membuat pembelajaran tatap muka yang telah disimulasikan di kabupaten Gianyar harus ditunda.
"Secara nasional sebagian besar ditunda, dan surat dari bupati juga meminta dilakukan penundaan," ujar Jro Sadra.
Namun berapa lama penundaan ini berlangsung, pihaknya belum bisa memastikan.
Namun dikarenakan, hal ini sampai kondisi covid-19 di Kabupaten Gianyar mereda.
Sebab hingga saat ini, Gianyar kembali masuk zona merah.
"Kita tidak tau sampai kapan, penundaan ini seluruh Indonesia hasil rakornas (rapat koordinasi nasional), jadi bukan atas kemauan kita sendiri," ujarnya.
Namun Jro Sadra meminta masyarakat tidak usah resah terhadap keputusan ini.
Sebab selama proses pembelajaran daring (dalam jaringan) berlangsung, kuota internet gratis akan tetap didistribusikan.
"Sekolah sudah mempersiapakan semuanya.
Baca juga: Terkait Pembelajaran Tatap Muka, Satgas Covid-19 Karangasem Akan Verifikasi 31 Sekolah
Jadi seandainya nanti tidak ada kuota gratis dari pusat, pihak sekolah telah mempersiapkannya dari dana BOS.
Setiap sekolah berbeda-beda tergantung anggarannya, ada 40 ribu, ada 30 ribu tergantung dana bos disekolah.
Sistem daring seperti dari awal, nanti saya juga turunkan Surat Edaran sesuai petunjuk Pak Bupati," tandasnya. (*)