Berita Buleleng

Truk Banting Stir ke Kanan, Siswa SMA Alami CKB hingga Tewas Tergencet Ban Truk di Temukus Buleleng

Selain mengalami CKB, korban tergencet ban truk itu juga mengalami patah tulang pada tangan dan kaki, serta luka robek pada punggung dan kaki kanan.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
dok. istimewa
Polisi saat mengevakuasi korban Gusti Ngurah Adi Guna yang tewas tergencet ban truk, di Desa Temukus, Jumat (8/1/2021) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Gusti Ngurah Adi Guna (17), korban kecelakaan di Jalan Raya Singaraja-Seririt, tepatnya di Banjar Dinas Pegayaman, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng meninggal dunia akibat mengalami Cidera Kepala Berat (CKB).

Kapolsek Banjar, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis RS Paramasidhi Singaraja, selain mengalami CKB, korban juga mengalami patah tulang pada tangan dan kaki, serta luka robek pada punggung dan kaki kanan.

Korban diketahui merupakan siswa di salah satu SMA di Seririt

Sementara terhadap pengemudi truk, Gede Toya (52) bersama dua orang rekannya masing-masing bernama Putu Sumertayasa dan Putu Dedy Armawan, hingga berita ini ditulis masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Busungbiu.

Baca juga: Update Kecelakaan Maut Chacha Sherly, Sopir Ditetapkan Jadi Tersangka

Kepada polisi, Gede Toya mengaku sejatinya hendak membawa material gipsum ke wilayah Kecamatan Pupuan, Tabanan.

Namun saat melintas di TKP, Gede Toya tiba-tiba dibuat terkejut dengan munculnya motor honda scoopy DK 4786 QU yang dikendarai oleh korban Ngurah Adi Guna dari arah berlawanan, yang mengambil haluan terlalu ke kanan.

Praktis, Gede Toya pun membanting stir ke arah kanan, dengan maksud untuk mengindari terjadinya kecelakaan. Namun rupanya, nasib berkata lain.

Saat truk banting stir ke kanan, korban langsung menabrak bagian depan sisi kiri truk, sehingga korban tergencet di sela-sela ban depan sisi kiri truk, dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Peristiwa ini sempat menimbulkan kemacetan selama kurang lebih satu jam.

"Proses evakuasi kurang lebih kami lakukan selama satu jam. Cukup sulit memang karena korban serta motornya tergencet di sela-sela ban truk.

Disamping itu persitiwa ini mengundang banyak perhatian pengendara lain, hingga menyebabkan kemacetan," jelasnya.

Tergencet Ban Truk
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Seririt-Singaraja, tepatnya di kilometer 24.500, Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng pada Jumat (8/1/2021) pagi.

Seorang siswa SMA tewas di lokasi kejadian, akibat tergencet di sela-sela ban truck.

Kapolsek Banjar, AKP Made Agus Dwi Wirawan menjelaskan, laka lantas ini mulanya terjadi saat pengendara motor Honda Scoopy DK 4786 QU atas nama Gusti Ngurah Adi Guna (17) seorang siswa asal Desa Petemon, Kecamatan Seririt, melaju dari arah barat menuju ke timur.

Polisi saat mengevakuasi korban Gusti Ngurah Adi Guna yang tewas tergencet ban truk, di Desa Temukus, Jumat (8/1/2021)
Polisi saat mengevakuasi korban Gusti Ngurah Adi Guna yang tewas tergencet ban truk, di Desa Temukus, Jumat (8/1/2021) (Dok. Istimewa)

Saat di TKP, korban diduga mengambil haluan terlalu ke kanan.

Naasnya, disaat yang bersamaan, muncul sebuah truk DK 9569 AV yang dikemudikan oleh Gede Toya (52) warga asal Desa Menyali, Kecamatan Sawan, yang melaju dari arah yang berlawanan.

Sang pengemudi truk pun panik, sehingga membanting stir ke arah kanan.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Sesetan Denpasar, Pemuda Asal Bekasi Tewas Tabrak Truk DLHK

"Saat truk banting stir ke kanan itu lah, korban langsung menabrak bagian depan sisi kiri truk, sehingga korban tergencet di sela-sela ban depan sisi kiri truk, dan meninggal dunia di TKP," terang AKP Dwi. 

Jenazah korban kata AKP Dwi, saat ini sudah dievakuasi ke ruang jenazah RS Parama Sidhi Singaraja.

Sementara pengemudi truk, hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Banjar.

Rencananya kasus akan dilimpahkan ke Satlantas Polres Buleleng, untuk penyelidikan lebih lanjut. 

"Korban saat itu memang tidak menggunakan helm. Pihak keluarga pun mengaku tidak tau korban saat itu hendak kemana.

Saat pergi meninggalkan rumah, kakeknya padahal sudah mewanti-wanti agar korban mengunakan helm, namun tidak dihiraukan," jelasnya.  (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved