China Sudah Izinkan Ahli WHO Masuk ke Negara Itu untuk Selidiki Asal-usul Covid-19
China lebih dari setahun tidak mengizinkan ahli internasion utusan WHO menyelidiki asal-usul Covid-19 sejak kasus corona pertama muncul di Wuhan
TRIBUN-BALI.COM, BEIJING – Pemerintah China akhirnya mengizinkan 10 orang ahli internasional utusan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) masuk ke negara itu untuk menyelidiki asal-usul Covid-19, Kamis (14/1/2021).
China lebih dari setahun tidak mengizinkan ahli interasional utusan WHO menyelidiki asal-usul Covid-19 sejak kasus virus corona pertama muncul di Wuhan Desember 2019.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (11/1/2021), gara-gara sikapnya itu, Beijing dituduh menggagalkan penyelidikan asal-usul virus corona.
Baca juga: Hampir Setahun China Belum Izinkan Tim Ahli Dunia Selidiki Asal-usul Covid-19, WHO Sangat Kecewa
Baca juga: China Klaim Sukses Luar Biasa Atasi Covid-19 Menjelang Penyelidikan WHO
Baca juga: Soroti Kasus Covid-19 di Inggris, WHO Ungkap Belum Ada Bukti Virus Varian Baru Mematikan
Misi ahli internasional tersebut bakal menjadi kemajuan besar saat pandemi Covid-19 telah menghancurkan dunia, menyebabkan hampir dua juta kematian, dan membuat ekonomi dunia lumpuh.
Tim ahli utusan WHO tersebut akan melakukan kerja sama penelitian bersama tentang asal-usul Covid-19 dengan para ilmuwan asal China.
Demikian pernyataan Komisi Kesehatan Nasional China. Namun, komisi itu belum memberikan rincian lebih lanjut.
Pemerintah China pada awal bulan ini menunda pemberian izin bagi para ilmuwan internasional untuk menyelidiki asal mula pandemi virus corona di Wuhan.
Penundaan dilakukan pada menit-menit akhir ketika ahli WHO dalam perjalanan ke negeri itu. Akibatnya China mendapat teguran keras dari Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros Ghebreyesus sangat kecewa karena China tidak mengizinkan masuknya tim tersebut, terutama karena dua orang sudah dalam perjalanan.
Beijing berusaha meredakan ketegangan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyebutnya sebagai kesalahpahaman.
Para ilmuwan dari WHO tersebut harus menjalani karantina selama dua pekan setibanya di China.
Mereka akan mengunjungi Wuhan, kota tempat virus corona pertama kali terdeteksi pada akhir tahun 2019.
Amerika Serikat dan Australia telah memimpin seruan internasional untuk melakukan penyelidikan secara independen tentang asal-usul virus corona.
Hal itu menempatkan China di bawah tekanan yang cukup besar di tengah meningkatnya seruan soal transparansi dan akuntabilitas.
Beijing telah menghadapi kritik masyarakat internasional atas kurangnya transparansi selama pada awal pandemi virus Covid-19