Penanganan Covid
17 Pejabat di Bali Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Koster Bakal Kembali Ikuti Vaksinasi Tahap Kedua
17 Pejabat di Bali Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Koster Bakal Kembali Ikuti Vaksinasi Tahap Kedua
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Widyartha Suryawan
Kegiatan vaksinasi terhadap Gubernur Koster didampingi langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Alur kegiatan vaksinasi ini dimulai dari registrasi, dilanjutkan dengan skrining kesehatan dengan pengecekan suhu tubuh, tensi, serta ditanyai sebanyak 13 pertanyaan, termasuk pertanyaan pernah mengidap Covid-19 atau tidak.
Selanjutnya dilakukan penyuntikan vaksin pada lengan kiri atas yang dilakukan langsung oleh petugas vaksin.
Koster mengatakan, saat disuntik vaksin rasanya sedikit sakit dan sedikit tegang.
"Sedikit sakit dan sedikit tegang rasanya," ungkap Koster ketika sudah selesai disuntikkan vaksin.
Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Dapat Sebabkan Stunting? Berikut Penjelasan dr Ketut Suarjaya
Selanjutnya, Gubernur Koster langsung menuju ke ruang observasi untuk menunggu apakah terdapat reaksi dari vaksin tersebut selama 30 menit.
Mudah-mudahan Cepat Sadar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya juga menanggapi masih banyaknya pihak yang menolak untuk di vaksin Covid-19.
"Ya mudah-mudahan mereka cepat sadar dikarenakan vaksin merupakan hal yang sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh," jelasnya pada, Kamis (14/1/2021).
Sementara ketika ditanya apakah terdapat sanksi bagi orang yang masih menolak vaksin, Suarjaya mengatakan belum ada arahan terkait hal tersebut.

"Tidak ada petunjuk untuk arahan penetapan sanksi bagi orang yang masih menolak vaksin walaupun sebenarnya vaksin merupakan suatu kewajiban," tambahnya.
Terkait pemberian sanksi, Dinas Kesehatan mempersilakan kepada penegak hukum intuk memutuskan hal tersebut.
Ia menegaskan bahwa program vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona
"Dan vaksin merupakan salah satu jaminan dari pemerintah kepada masyarakat. dan diharapkan masyarakat dapat memahami Hal tersebut dikarenakan vaksin lebih banyak manfaatnya daripada rasa cemas atau takut terhadap vaksin Covid-19," imbuhnya. (*)