Corona di Bali

Ruang Rawat Pasien Covid-19 di RSD Mangusada Bali Penuh, Dirut: Harus Tambah Ruang Isolasi

Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada kini harus menambah ruangan isolasi untuk pasien Covid-19.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
dokumen
Situasi RSD Mangusada, Kabupaten Badung di tengah Pandemi Covid-19 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada kini harus menambah ruangan isolasi untuk pasien Covid-19.

Pasalnya ruangan atau tempat isolasi yang disediakan pihak rumah sakit itu semuanya penuh.

Padahal satu lantai yakni di ruangan Oleg khusus digunakan untuk penanganan pasien covid-19 juga penuh.

Begitu juga Instalasi Gawat Darurat (IGD) Khusus covid-19 dan ruangan Intensive Care Unit (ICU) Covid-19.

Baca juga: Minta Penuhi Fasilitas Gedung RSD Mangusada, Dinkes Badung Siap Tangani Penyakit Tak Ter-cover BPJS

Dirut RSD Mangusada dr. Ketut Japa saat dikonfirmasi Rabu, 20 januari 2021 membenarkan jika semua ruangan isolasi penanganan covid-19 di RSD Mangusada penuh.

“Iya semuanya penuh, bahkan kami sudah memaksimalkan ruangan namun sampai saat ini semua penuh,” ujarnya

Pihaknya mengatakan Ruangan Oleg yang sebelumnya difokuskan untuk penanganan covid-19 dengan jumlah 20 bed sampai saat ini penuh.

Begitu juga ruang di IGD RSD Mangusada yang khusus untuk menangani  covid-19 dengan jumlah 20 bed, kini sudah berisi 19 pasien.

“Termasuk ruangan ICU Covid-19 yang kami sediakan dengan 4 bed juga sampai saat ini penuh.

Namun untuk NICU Covid-19 yang kami sediakan 4 bed masih kosong, karena ruangan itu khusus untuk pasien dibawah satu bulan,” bebernya sembari mengatakan ini data sampai pukul 13.15 wita.

Menyikapi kondisi tersebut pihaknya pun mengatakan RSD Mangusada harus menambah ruangan untuk isolasi.

Bahkan dirinya kini mulai memanfaatkan ruangan Janger untuk digunakan sebagai tempat isolasi penanganan pasien covid-19.

“Jadi sementara ini, kami lagi merubah skenario pemanfaatan ruangan. Karena kondisi saat ini banyak pasien covid-19, ruangan Janger yang terletak di lantai tiga kami kembali manfaatkan untuk ruang isolasi.

Namun untuk ruangan di Ruangan Janger kami sediakan 40 tempat tidur,” jelasnya.

Baca juga: Dirut RSD Mangusada Badung Akui Sejumlah Pelayanan Dihentikan Karena Kekurangan Ruangan

Sementara untuk pasien di ruangan Janger, katanya akan dipindah ke Gedung Paviliun untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Pihaknya pun sangat berharap bisa memanfaatkan gedung baru di RSD Mangusada tersebut.

Kendati demikian saat ini dirinya hanya memanfaatkan gedung untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi tenaga medis di RSD Mangusada.

“Rencana akan dimanfaatkan, namun karena gedung belum dilengkapi kami tidak bisa menggunakan, apalagi belum diserahkan ke kami. Sementara gedung baru itu kami manfaatkan untuk proses vaksinasi saja, dan sudah meminta izin dengan PUPR,” tungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah I Gusti Agung Alit Naya selaku Koordinator Bidang Pencegahan Satgas Covid-19 Kabupaten Badung juga mengakui jika ruangan isolasi yang ada di Badung penuh.

Pihaknya menyebut untuk di RSD Mangusada sudah melebihi 90 persen.

“ Di Rumah sakit Mangusada ada ruangan Isolasi IGD khusus 1 bed, Isolasi Ruang Oleg ada 20 bed dan itu penuh. Begitu juga  ICU Covid 4 bed juga penuh dan NICU covid-19 ada 4 bed kosong karena kusus dibawah 1 bulan,” jelasnya sembari mengatakan Isolasi covid-19 IGD dengan 20 bed  sekarang berisi 17.

Untuk tempat karantina seperti hotel masih disediakan pemerintah kabupaten Badung.

Untuk tenaga medis disediakan di Hotel Made yang terletak di wilayah Sempidi Badung.

Begitu juga untuk masyarakat Badung difokuskan di Bakung Beach, Kuta Badung.

Baca juga: Bangunan Fisik RSD Mangusada Rampung, PUPR Badung Akui Kurang Anggaran Rp 105 M untuk Penyempurnaan

“Untuk di Kuta total kamar ada 70 dengan 127 bed,” jelas Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Diskes Badung itu.

Bila tempat karantina yang disediakan semua penuh, maka warga yang positif akan dibawa ke pos karantina provinsi Bali.

“Tapi kalau data riil susah karena agak dinamis juga dalam pelaksanaannya karena mempertimbangkan jenis kelamin dan faktor lainnya yang tidak memungkinkan ditaruh dalam 1 kamar,” tungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved