Mitos tentang Masturbasi, Kenali Efek Sampingnya: Dari Lecet, Kecanduan hingga Merasa Bersalah
Mitos tentang Masturbasi, Kenali Efek Sampingnya: Dari Lecet hingga Merasa Bersalah
Tanda-tanda bahwa kita mungkin telah mengembangkan kebiasaan masturbasi yang tidak sehat jika:
- Masturbasi mengganggu kehidupan sehari-hari
- Merasa sulit untuk berhenti berpikir tentang masturbasi
- Sering masturbasi, bahkan ketika kita tidak terangsang
- Masturbasi di depan umum
- Masturbasi berdampak negatif pada hubungan atau kehidupan sosial
- Menggunakan masturbasi untuk menangani emosi negatif
- Membatalkan rencana atau acara untuk masturbasi
Beberapa orang dapat berurusan dengan kecanduan masturbasi sendiri, tetapi banyak orang juga mendapat manfaat dari berbicara dengan terapis seks.
Baca juga: Inilah 7 Ciri-ciri Pubertas pada Laki-laki, Dari Perubahan Fisik hingga Emosional
3. Efek samping fisik
Untuk pria, apabila masturbasi dilakukan terlalu sering maka akan mengganggu saraf dan mengurangi rasa kepuasan.
Kondisi ini dijuluki "death grip syndrome".
Seiring waktu, sindrom ini akan membuat kita sulit untuk orgasme tanpa mereplikasi gerakan yang sama.
Wanita juga dapat mengalami kondisi serupa, di mana saraf menjadi kurang sensitif dari masturbasi dengan tekanan berlebihan.
Jika sudah mulai merasa kurang sensitif, sebaiknya kita beristirahat sejenak dari masturbasi selama beberapa minggu, atau mengubah teknik untuk menggunakan lebih sedikit tekanan.
Sering masturbasi juga dapat menyebabkan rasa sakit atau lecet.
Jika ini terjadi, kita dapat mencoba beristirahat sampai ketidaknyamanan mereda.
Menggunakan pelumasan saat masturbasi dapat mencegah rasa sakit.
(Kompas.com/Ryan Sara Pratiwi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masturbasi Bisa Merusak Fungsi Ginjal, Benarkah?