Berita Buleleng
Jenazah Diangkut Pikap, Dinsos Ajak Para Donatur Bantu Lunasi Utang Keluarga Gede Seni di RS
Jenazah Diangkut Pikap, Dinsos Ajak Para Donatur Bantu Lunasi Utang Keluarga Gede Seni di RS
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
Peristiwa ini mulanya diposting oleh akun Facebook Humas (Buleleng Sosial Community), dengan tujuan untuk membuka donasi.
Dalam postingan itu, pemilik akun mengunggah sebuah foto yang menunjukkan jenazah Gede Seni tengah tergeletak di belakang mobil pikap, ditutupi selimut bermotif garis-garis warna hitam dan putih.

Tampak pula kedua orangtua almarhum, tengah duduk di samping jenazah Gede Seni.
Foto diambil saat mobil pikap sedang berhenti di perempatan Penarukan, Singaraja.
Selain foto, pemilik akun juga menjelaskan terkait kondisi keluarganya almarhum yang kurang mampu, sehingga terpaksa memulangkan jenazah dari rumah sakit menuju ke rumah duka di Banjar Dinas Pasek, dengan menggunakan mobil pikap.
Dijelaskan pula terkait kondisi keluarga yang tidak mampu membayar biaya perawatan, yang jumlahnya mencapai belasan juta.
Selain foto, melalui postingan tersebut, akun Humas (Buleleng Sosial Community) juga menjelaskan kondisi keluarga almarhum yang kurang mampu, dan masih menunggak biaya perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Sebelum Terdengar Suara Dentuman, Gede Reme Ngaku Lihat Sinar Kemerahan di Langit Buleleng
Sehingga mereka membuka rekening donasi, untuk membantu keluarga almarhum Gede Seni melunasi utang biaya perawatan yang jumlahnya mencapai belasan juta rupiah.
Dikonfirmasi terkait peristiwa itu, istri almarhum Gede Pasek, Ketut Suryani (35) membenarkan bahwa jenazah suaminya terpaksa dipulangkan dari RSUD Buleleng menuju rumah duka dengan menggunakan mobil pikap, pada Sabtu pagi kemarin.
Tidak ada pilihan lain, sebab pihak keluarga tidak memiliki biaya untuk menyewa mobil ambulans, yang tarifnya mencapai Rp 800 ribu.
"Yang ngurus jenazah suami saya di rumah sakit hanya mertua saya. Mereka tidak tau mau minta bantuan ke siapa. Disamping itu biaya sewa mobil ambulans di cukup mahal, Rp 800 ribu kami tidak punya uang sebanyak itu.
Akhirnya ada komunitas yang mau membantu, meminjamkan mobil pikap nya untuk mengantar jenazah suami saya ke rumah duka. Dengan adanya bantuan itu kami sudah sangat bersyukur, jenazah suami saya bisa cepat dibawa pulang ke rumah duka," terangnya, saat ditemui di rumah duka, Minggu 24 Januari 2021. (*)