Serba serbi
Suara Dentuman di Bali, Bertepatan dengan Kisah Gugurnya Raja Watugunung
Bali dihebohkan dengan suara dentuman cukup keras, tepat pada Minggu 24 Januari 2021.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Bali dihebohkan dengan suara dentuman cukup keras, tepat pada Minggu 24 Januari 2021.
Suara dentuman ini bahkan terdengar hingga ke tiga kecamatan di wilayah Buleleng.
Setelah ditelusuri, belum ada kepastian dari mana asal suara dentuman itu. BMKG pun tidak menemukan adanya pertanda gempa bumi.
Hal ini tak heran membuat semua orang penasaran.
Berita dengan cepat tersebar ke penjuru Pulau Dewata bahkan kancah Indonesia.
Masyarakat Bali yang sejak lama percaya adanya sekala-niskala.
Baca juga: 6 Fakta Dentuman yang Hebohkan Warga Bali, Durasi Getaran 20 Detik & Terdengar hingga di 3 Kecamatan
Baca juga: Dentuman Misterius di Bali, Wagiastra: 10 Km dari Bibir Pantai, Suaranya Jelas Sekali
Baca juga: Misteri Suara Dentuman Keras di Bali, LAPAN: Ada Kemungkinan Meteor Jika Kesaksian Warga Benar
Kemudian mengaitkan suara yang masih misterius itu dengan hal mistis.
Apalagi kejadiannya tepat saat Kajeng Kliwon Pamelas Tali, Watugunung Runtuh.
Satu di antara hari yang tenget atau keramat bagi umat Hindu di Bali.
Jero Bayu Gendeng, juga memerhatikan fenomena ini.
Penenung Bayu Gana ini, mengamini bahwasanya hari Kajeng Kliwon Pamelas Tali, yang jatuh enam bulan sekali adalah hari keramat.
Baca juga: Suara Dentuman Misterius di Bali, Ini Pengakuan Sejumlah Warga Buleleng yang Terkejut Mendengarnya
Baca juga: Cerita 3 Nelayan Dengar Suara Dentuman dan Air Laut Naik 15 Meter Saat Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Dentuman Misterius Terdengar 2 Kali dan Menyebabkan Getaran di Jakarta, Berikut Ini Penjelasan BMKG
"Tertuang dalam lontar Medang Kemulan, kemarin itu bertepatan dengan kisah runtuhnya atau gugurnya Raja Watugunung. Tepat ketika hari Kajeng Kliwon, khususnya Kajeng Kliwon Pemelas Tali dan disebutlah Watugunung Runtuh," jelasnya kepada Tribun Bali, Minggu malam.
Penekun spiritual ini, mengatakan bahwa Pamelas Tali atau pemutus dari sebuah rangkaian.
Diibaratkan memutuskan dari hal negatif, menuju hal positif.