Berita Klungkung
Kerap Temukan Masker Bekas Campur Sampah Rumah Tangga, Petugas Pemilah di TOSS Karangdadi Khawatir
Petugas di TOSS (tempat olah sampah setempat) Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Bali kerap menemukan sampah berupa masker bekas
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Petugas di TOSS (tempat olah sampah setempat) Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Bali kerap menemukan sampah berupa masker bekas yang bercampur dengan limbah rumah tangga.
Para petugas pemilah sampah tersebut mengaku khawatir, karena tidak menutup kemungkinan masker bekas itu justru menjadi media penularan penyakit.
Seperti hari biasanya, aktivitas pengolahan sampah rumah tangga di Klungkung dilaksanakan di TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Bali.
• TPST Mengwitani Bali Manfaatkan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos, Warga Bisa Dapat Secara Gratis
• Temukan Kasur dan Sofa, Pengelola Wisata Hutan Mangrove Imbau Warga Tidak Buang Sampah Ke Sungai
• Terkendala Lahan, 22 Desa di Klungkung Bali Belum Punya Tempat Pengelolaan Sampah
Para petugas setiap hari memilah sampah yang dibuang oleh masyarakat, untuk diolah kembali atau dibuang ke TPA sebagai residu.
Namun saat pandemi seperti saat ini, para petugas pemilah sampah kerap kali menemukan sampah berupa masker bekas yang dibuang warga bercampur dengan sampah rumah tangga.
" Apalagi saat pandemi seperti saat ini, masyarakat diwajibkan memakai masker. Kami seringkali temukan masker bekas saat pilah sampah," ujar salah seorang pemilah sampah di TOSS Karangdadi, Yanti.
• 7 Pembuang Sampah Sembarangan di Pemecutan Kaja Disidang, Satu Pelanggar Sudah Didenda Rp 200 Ribu
• Hanya 6 Desa di Denpasar yang Bisa Melakukan Pengolahan Sampah Menjadi Kompos
• Kesadaran Memilah Sampah Menurun, Perda Pengelolaan Sampah Akan Diperektat
Para pemilah sampah itu pun mengaku cukup khawatir, jika sampah berupa masker bekas itu justru menjadi media penularan panyakit.
Apalagi mereka saat bertugas hanya menggenakan APD seadanya, seperti masker dan selop tangan.
" Biasanya masker itu kami pilah ke sampah anorganik bersama plastik," ungkapnya
Saat masa pandemi seperti saat ini, pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menggenakan masker untuk mencegah Covid-19.
Namun belum banyak ada sosialisasi ke masyarakat, bagaimana mengelola sampah masker mereka.
Sehingga masker bekas sekali pakai yang digunakan warga, tidak menjadi sumber penyakit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Ketut Suadnyana saat dikonfirmasi terkait hal ini menjelaskan, beberapa bulan ini TOSS Cente Karangdadi memang sering kedatangan sampah berupa masker bekas.
Hal ini pun menjadi masalah baru, karena sampah masker masuk kategori sampah residu, yang sulit diolah kembali dan terpaksa dibawa ke TPA.
" Tapi masker ini kan tidak selalu menjadi sampah medis, karena yang mengenakan masker ini kan tidak semuanya orang sakit. Saat ini semua masyarakat wajib menggunakan masker, jadi sampah masker juga semakin banyak kami temui,"ujar Ketut Suadnyana, seizin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Namun pihaknya mengimbau masyarakat agar memilah sampahnya dengan baik dari rumah, termasuk masker.
Sebelum dibuang, masker sebaiknya dirobek atau digunting.
Hal ini agar masker bekas itu tidak didaur ulang, oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. (*)