Corona di Bali

Evaluasi Vaksinasi Covid-19 di Klungkung, Sejumlah Nakes Merasa Lapar Seusai Divaksin

Dinas Kesehatan Klungkung telah melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi tahap pertama terhadap tenaga medis.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Vaksinasi terhadap tenaga medis di Klungkung belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Dinas Kesehatan Klungkung telah melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi tahap pertama terhadap tenaga medis.

Hasilnya tidak ada keluhan signifikan yang dialami tenaga medis setelah menjalani vaksinasi.

Uniknya justru banyak yang justru merasa lapar seusai vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni mengungkapkan, dari hasil evaluasi pihaknya belum menerima dampak atau efek samping yang signifikan dari vaksinasi Covid-19. Ada beberapa tenaga kesehatan yang kulitnya memerah di sekitar area suntikan pasca vaksinasi.

Target Rampung Akhir Februari 2021, Kadiskes Bali Sebut Vaksinasi Nakes Sudah Terealisasi 83 Persen

"Setelah kami evaluasi, kulit yang merah itu setelah kembali normal," ujar Ni Made Adi Swapatni, Senin 8 Januari 2021.

Selain memerah ada juga dua orang yang mengaku agak lemas setelah vaksinasi.

Namun tidak ditemukan hal yang berbahaya dari efek samping vaksinasi.

" Kalau efek samping yang bahaya belum kami temui.

Bahkan saya banyak menerima laporan, jika justru merasa lapar setelah vaksinasi," ungkap Made Adi Swapatni.

Sementara dari data sementara, dari 2.100 target vaksinasi, baru 1.839 tenaga kesehatan yang divaksinasi.

Sisanya vaksinasi masih ditunda, atau belum bisa divaksin karena berbagai faktor, seperti memiliki penyakit penyerta, sakit, serta sedang hamil atau menyusui.

" Vaksinasi kedua terhadap tenaga kesehatan akan dimulai 10 Februari 2021," jelasnya.

Sementara vaksinasi tahap kedua yang rencananya akan diberikan ke pelayanan publik, akan diberikan minggu keempat bulan Februari 2021.

" Tapi nanti tergantung vaksinnya kapan datangnya," jelasnya. 

531 Nakes di Klungkung Belum Vaksin Covid-19, Alami Penyakit Penyerta hingga Masih Menyusui

Nakes Lansia Juga Disuntik Vaksin Covid-19

Seperti diwartakan, akhirnya warga berusia di atas 60 tahun bakal mendapat vaksin Covid-19.

Di Provinsi Bali, vaksinasi Covid-19 untuk lansia akan didahulukan pada tenaga kesehatan yang sudah lanjut usia.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya.

"Kita yang pertama ini lansia nakes dulu di vaksin setelah itu baru lansia yang lain. Sementara total lansia nakes yang ada di Bali sebanyak 395 orang," ungkapnya Ketika ditemui di RSUD Bali Mandara,  Senin 8 Februari 2021.

Jenis vaksin yang akan disuntikkan pada tenaga kesehatan lansia nantinya adalah vaksin Covid-19 jenis Sinovac.

"BPOM sudah mengizinkan untuk penyuntikan nakes yang lansia barusan saya rapat dengan Kemenkes. Dan untuk saat ini kami masih menyelesaikan vaksinasi untuk nakes itu kan. Beberapa nakes mungkin ada yang tidak terdaftar tapi untuk sekarang dikasih saja untuk mengikuti vaksin yang penting dia nakes dan dapat menunjukkan identitasnya sebagai nakes," tambahnya.

"Kan nakes-nakes yang seperti guru besar kebanyakan sudah lanjut usia diatas 60 tahun belum pensiun. Selain itu juga banyak dokter-dokter yang umurnya diatas 60 tahun belum pensiun. Dan didapatkan jumlahnya sebanyak 395 orang,"

Kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk lansia dapat dilakukan mulai hari ini Senin 8 Februari 2021.

Seperti diketahui, vaksinasi bagi lansia ini sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin Coronavac produksi Sinovac.

Vaksinasi akan mulai dilakukan kepada tenaga kesehatan.

Esok, Nakes di Denpasar Bali Ikut Vaksin Covid-19 Massal, Tak Perlu Nunggu SMS

"Mulai Senin (8/2) jam 9 vaksinasi untuk usia di atas 60 tahun sudah bisa dimulai, diutamakan dimulai dengan nakes (tenaga kesehatan) yang di atas 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers virtual, Minggu 7 Februari 2021.

Budi menjelaskan, di Indonesia terdapat sekitar 11.600 nakes dengan usia di atas 60 tahun.

Tingginya risiko yang dihadapai membuat nakes di atas 60 tahun akan mendapat prioritas vaksinasi.

Setelah nakes di atas usia 60 tahun, vaksinasi bagi masyarakat di atas 60 tahun pun akan dilakukan. Hal itu dilakukan paralel untuk pendataan masyarakat dengan usia di atas 60 tahun.

Budi menerangkan, risiko berdampak parah bagi lansia yang terkena Covid-19 menjadi faktor pemberian prioritas.

Sekitar 50% pasien Covid-19 meninggal adalah lansia.

"Total lansia dari seluruh orang Indonesia yang pernah terpapar Covid-19 cuma 10%. Tapi dari populasi yang sudah meninggal 50%-nya lansia. Ini menunjukkan lansia ini risikonya lebih tinggi," terang Budi.

Meski begitu, bertambahnya lansia dalam program vaksinasi awal tidak akan menambah total target vaksinasi sebesar 181,5 juta orang.

Target vaksinasi 181,5 juta orang telah menghitung total penduduk berusia di atas 18 tahun.

"Itu menghitungnya di atas 18 tahun, jadi angka 181,5 juta sudah termasuk di atas 60 tahun," jelas Budi.

Vaksinasi untuk lansia tidak akan tertutup untuk menggunakan vaksin Sinovac saja. Saat ini, Indonesia juga masih menunggu kedatangan vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.

Ketiga vaksin tersebut juga telah mendapatkan izin penggunaan untuk usia di atas 60 tahun oleh otoritas pengawasan obat di negara asalnya.

Meski begitu nantinya BPOM juga akan melakukan kajian data untuk memberikan EUA bagi ketiga vaksin tersebut.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved