Berita Tabanan
Kunjungan di Perpustakaan Tabanan Turun Drastis, Kotio: Masyarakat Lebih Suka Chating Atau Youtube
"Tapi memang saat ini masyarakat lebih suka chating atau lihat youtube dari pada baca buku di hp nya," sesalnya.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Perpustakaan dan Arsip Tabanan telah resmi memiliki perpustakaan digital sejak akhir tahun 2019 lalu.
Hanya saja, minat baca melalui perpustakaan digital maupun konvensional di Tabanan masih minim.
Misalnya pada perpustakaan digital yang diaplikasikan menjadi e-book, rata-rata hanya 50 orang warga yang mengakses dalam setiap bulannya.
Kemudian, untuk kunjungan ke perpustakaan konvensional yang terletak di lingkungan Pemkab Tabanan juga sangat jauh menurun semenjak pandemi ini.
Setiap harinya hanya ada beberapa orang saja yang datang.
• Diskerpus Badung Gelar Webinar Sosialisasi Akreditasi Perpustakaan Sekolah
• Perpustakaan Desa di Klungkung Belum Dikelola Maksimal, Minat Membaca Masyarakat Juga Rendah
Mereka lebih banyak yang mengembalikan buku pinjaman sebelumnya dan ada beberapa yang meminjam untuk dibaca di rumahnya.
Selain itu hanya ada beberapa mahasiswa yang memanfaatkan ruangan untuk mencari WiFi dan membuat tugas.
"Pada masa pandemi, kunjungan perpustakaan sangat jauh menurun. Paling yang ada hanya mengambalikan buku dan yang meminjam buku karena sekarang kan siswa belajar dari rumah. Kalau biasanya banyak siswa yang datang ke perpus untuk membaca dan belajar bahkan membuat tugas sambil mencari refrensi di perpus," kata Kadis Perpustakaan dan Arsip Tabanan, Wayan Kotio saat dikonfirmasi, Selasa 9 Pebruari 2021.
Menurutnya, kunjungan yang jauh menurun disebabkan karena saat ini sekolah di Tabanan khususnya masih belum diberlakukan normal alias masih menerapkan daring (online).
Sehingga, yang datang hanya mereka yang ingin meminjam dan mengembalikan buku saja.
Serta ada beberapa mahasiswa yang meminjam buku dan lebih banyak memanfaatkan ruangan untuk mencari wifi dan membuat tugas.
Karena di ruangan sudah disediakan sejumlah komputer juga.
"Karena kunjungan yang paling banyak biasanya anak sekolah. Saat sekolah belum normal, kunjungan perpustakaan juga tidak normal. Rata-rata, perhari hanya satu atau dua orang yang mengembalikan buku tidak sampai lebih dari 10 orang," ungkapnya.
Dia berharap kedepannya kunjungan terus meningkat kedepannya usai pandemi.
Dan untuk menunjang agar bisa menarik masyarakat datang untuk membaca.
• Pengunjung Perpustakaan Tabanan Minim di Masa Pandemi, Referensi Digital Hanya 50 Pembaca Per Bulan
Yakni menambah 500 koleksi buku di tahun ini yang bersumber dari bantuan Perpustakaan Nasional.
Jumlah buku tersebut berupa koleksi berbagai macam buku seperti tentang pertanian, anak-anak, hukum, sosial, agama, politik, dan lain sebagainya.
Disinggung mengenai perpustakaan keliling milik Pemkab Tabanan, Kotio menyatakan bahwa perpustakaan keliling ditiadakan untuk sementara waktu karena alasan takut membuat kerumunan.
Perpustakaan keliling ini biasanya membuka lapak di lapangan Dangin Carik dan kerap datang saat ada acara resmi pemerintahan.
Kotio melanjutkan, untuk perpustakaan digital sepenuhnya sudah menjadi milik Pemkab Tabanan sejak 2019 lalu.
Namun, hal yang sama terkait kunjungan juga berlaku pada kunjungan ke perpustakaan digital.
Masyarakat yang mengakses perpustakaan digital atau e-book hanya sekitar 50 orang setiap bulannya.
Padahal saat ini sudah memiliki koleksi 250 judul buku dari berbagai topik
Untuk lebih menarik minat mengunjungi buku online tersebut, pihaknya juga telah melakukan sejumlah upaya seperti share di media sosial tentang perpustakaan digital.
Kemudian juga ke desa dan sekolah-sekolah (sebelum pandemi) untuk memberikan bimbingan dan langsung di mendownload aplikasinya ke anak sekolah supaya anak-anak bisa membaca lewat hp buku perpustakaan yang ada.
• Perpustakaan di Badung Sudah Buka, Namun Diskerpus Sebut Pengunjung Masih Sepi
"Tapi memang saat ini masyarakat lebih suka chating atau lihat youtube dari pada baca buku di hp nya," sesalnya.
"Namun semoga kedepannya minat baca masyarakat bisa bertambah terus seiring perkembangan zaman ," harapnya.