Berita Badung
Dapat BST PPKM Rp 300 Ribu, Pria Asal Badung Ini Akan Gunakan BST Untuk Membeli Beras
Meski mendapatkan uang sebesar Rp 300 ribu, namun I Ketut Sucipta (38) mengaku bersyukur atas adanya Bantuan Sosial Tunai PPKM
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski mendapatkan uang sebesar Rp 300 ribu, namun I Ketut Sucipta (38) mengaku bersyukur atas adanya Bantuan Sosial Tunai (BST) Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dikucurkan Bupati Badung.
Pria asal Banjar Uma Tega, Desa Buduk, Mengwi Badung, Bali, itu pun mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah kabupaten Badung.
Bahkan bantuan dengan nominal uang sebesar Rp 300 ribu yang di dapat tersebut, akunya akan digunakan untuk membeli beras.
Selain itu untuk kebutuhan hidup bersama keluarga kecilnya di tengah pandemi Covid-19 ini.
• Masih Bisa Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Siapkan NIK KTP Sekarang dan Jangan Sampai Terlambat!
• Program BLT Subsidi Gaji Dihentikan, Pemerintah Siapkan Skema Bantuan Rp 3,5 Juta
• Ibu Hamil dan Anak Usia Dini Bisa Dapat BLT Rp 3 Juta, Anda Sudah Dapat? Cek Cara dan Syaratnya
“Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah memberikan bantuan ini kepada kami,” ujarnya usai menerima BST PPKM di Kantor Desa Buduk, Kamis 11 Februari 2021.
Pria yang bekerja sebagai pedagang sayur itu pun mengaku uang sebesar Rp 300 ribu tersebut memang nominalnya tidak banyak.
Namun menurutnya sangat membantu di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Sebagai pedagang, untuk makan kan cukup membantu uang ini,” jelasnya.
Dirinya pun mengakui, penggunaan uang tersebut paling utama digunakan untuk makan.
Sehingga dirinya memastikan uang tersebut akan digunakan untuk membeli beras.
“Jualan juga sepi sekarang. Makanya nanti uang ini akan saya gunakan untuk membeli beras,” bebernya.
Kendati demikian, pihaknya pun berharap dengan adanya bantuan BST PPKM tersebut, agar bisa dimaksimalkan dengan baik oleh masyarakat.
“Jadi masyarakat yang mendapatkan bantuan agar uangnya digunakan dengan baik. Seperti sekarang kita ketahui, cari makan sangatlah susah,” bebernya.
Sebagai pedagang sayur dengan mencoba membuka lapak sendiri, mengaku sangat berat di tengah pandemi Covid-19 ini.
Selebihnya dirinya mempunyai satu anak yang berkebutuhan khusus.
“Saya punya anak satu, dan anak saya perkembangannya lambat. Jadi saya berharap Covid-19 ini cepat berlalu agar ekonomi kembali pulih seperti biasa,” tungkasnya. (*).