Berita Klungkung
Mahasabha Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas Digelar di Klungkung Bali
Mahasabha Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas Digelar di Klungkung, Menjadi Awal Pererat Persatuan Ikut Membangun Bali
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Setelah sempat ditunda hampir satu tahun, lantaran pandemi Covid-19, akhirnya Mahasabha pertama, Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas akhirnya digelar, di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Bali, Jumat 12 Februari 2021.
Mahasabha dibuka Gubernur Bali, I Wayan Koster dan dihadiri Sekda Pemkab Klungkung, I Gede Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung, Raja Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semaraputra, panglingsir serta semeton warga Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas.
Ketua Panitia, I Ketut Suadnyana, S. Pd, M.Si., mengatakan, pelaksanaan Mahasabha ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan pratisentana Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas di seluruh Indonesia.
Kemudian membentuk kepengurusan Pusat.
• Gabah Petani Baru Terserap Hanya 7 Persen, Pemkab Klungkung Bali Evaluasi Program Bima Juara
• Pelebon Tokoh Puri Klungkung Dijaga Ketat Kepolisian, Tak Ada Bade Tumpang 11
• Beri Edukasi Terkait Protokol Kesehatan, Penglingsir Puri Klungkung Bagi-bagi Masker ke Masyarakat
“Hingga saat ini pengurus dari sudah ada pengurus pura kawitan, Pura Dadia sebanyak 158 dadia yang tersebar di Bali, Lombok, Kalimantan dan Sumatera,” kata Suadnyana.
Untuk peserta dilakukan dengan dua cara, pertama datang langsung ke lokasi dengan jumlah terbatas sebanyak 100 orang, dan melalui video daring dari berbagai daerah di Indonesia.
“Dalam pelaksanaan Mahasabha ini sudah diberlakukan protokol kesehatan secara ketat, dengan menyiapkan sarana cuci tangan, dan alat ukur suhu tubuh dan terpenting semua panitia dan peserta Mahasabha yang hadir sudah mengantongi surat rapid tes antigen dengan keterangan non reaktif,” terangnya.
Tahapan mahasabha ini, setelah pembukaan antara lain, 4 sidang pleno, 2 sidang komisi dan 1 sidang pormatur.
Tahapan ini untuk menyusun program pasemetonan ke depan, terbentuknya kepengurusan yang baru, yang mampu membawa warga di dalam pasemetonan ini berkontribusi membangun Bali.
Kami titip warga pasemetonan ini bersama warga lainnya untuk bersama-sama membangun Bali.
Sementara Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan datang secara khusus untuk menghadiri Mahasabha ini lantaran dalam visi misi Nangun Satkertih Loka Bali, yakni Atma Kertih dalam upaya menjaga kesucian dan ingat dengan leluhur.
“Siapa yang menurunkan, siapa yang melahirkan dan keleluhuran utamanya jangan sampai dilupakan dan terus dipererat,” kata Gubernur Koster.
Mahasabha ini, kata Koster, penting dilaksanakan untuk memperkuat jati diri sebagai warga Bali, agar tata keitekaan bisa ditelorkan ke generasi penerus.
“Ini patut dijaga dan dilindungi dan kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung dan dijadikan kekuatan membangun Bali bersama-sama seluruh komponen masyarakat yang ada di Bali, baik secara eksternal maupun internal,” terangnya.
Koster juga mengajak Pratisentana Gajah Para ini untuk membangun kekuatan secara bersama-sama membangun Bali, dengan jumlah penduduk yang sangat kecil hanya 4,3 juta saja.