Corona di Indonesia
Kemenkes Sebut Warga di 7 Provinsi PPKM Diprioritaskan Dapat Vaksin Covid-19 dengan Sistem Klaster
"Tujuh provinsi yang PPKM akan jadi prioritas (vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat)," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu 13 Februari 2021
TRIBUN-BALI.COM - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan masyarakat di tujuh provinsi yang memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM) mikro akan diprioritaskan dalam vaksinasi Covid-19.
Ketujuh provinsi itu yakni, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur dan Bali.
"Tujuh provinsi yang PPKM akan jadi prioritas (vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat)," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu 13 Februari 2021.
Meski demikian, Nadia menekankan bahwa vaksinasi untuk masyarakat umum akan dilakukan dengan pendekatan klaster.
• Vaksinasi Lansia Dinilai Sebagai Upaya Turunkan Angka Kematian Covid-19
Artinya, vaksinasi tidak akan diberikan secara menyeluruh kepada masyarakat di sebuah provinsi.
"Pemberian vaksinasi tidak akan menyeluruh di sebuah provinsi tetapi bisa sifatnya klaster atau pengelompokan," tutur Nadia.
"Klastering itu artinya kita lihat klaster mana yang paling berisiko.
Jadi belum tentu setiap kabupaten/kota di satu provinsi akan jadi fokus pelaksanaan Covid-19," lanjutnya.
Sehingga, di satu provinsi akan dilihat kabupaten/kota mana yang paling berisiko tinggi penularan Covid-19.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, masyarakat umum bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada April 2021.
Vaksinasi untuk warga biasa ini akan diprioritaskan dulu ke daerah rentan penularan Covid-19 dan padat penduduk.
"Warga biasa bisa mendapatkan vaksin Covid-19 sekitar-sekitar bulan April. Itu diprioritaskan atau diarahkan dengan prioritas ke daerah rentan wabah dan daerah yang berpenduduk padat," ujar Moeldoko dalam acara "KSP Mendengar" yang ditayangkan secara virtual, Kamis 11 Februari 2021.
Vaksinasi Lansia untuk Turunkan Kasus Kematian Covid-19
Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Syaraswati Hadinegoro menyebut langkah pemerintah untuk melakukan vaksinasi terhadap lansia merupakan hal yang menggembirakan.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kata dia, jumlah tenaga kesehatan (Nakes) berusia 60 tahun ke atas yang divaksinasi mencapai 11.603 orang di seluruh Indonesia.
Baca juga: Dandim 1626/Bangli Ngaku Lebih Percaya Diri Pasca Vaksinasi Kedua
"Kalau kembali melihat hasil survei, para lansia ini sangat semangat dalam hal penerimaan vaksin.
Lansia terutama para tenaga kesehatan, masih banyak yang aktif sehingga perlu dilindungi," kata Sri dalam keterangan tertulis, Jumat 12 Februari 2021.
Lanjutnya, secara epidemiologi, perkembangan penyakit Covid-19 dapat dilihat dari angka kejadian dan kematian.
Jika dilihat, untuk lansia jumlahnya sekitar 10 persen dari total yang terkena Covid-19 di Indonesia.
"Tetapi jika melihat angka kematian, hampir 50 persen lansia yang terkena Covid-19 meninggal," tambahnya.
Berkaca pada hal tersebut, ia kembali mengingatkan bahwa salah satu tujuan vaksinasi Covid-19 adalah menurunkan angka kematian.
Dengan demikian, kata dia, tepat sekali jika lansia menjadi salah satu prioritas dalam program nasional vaksinasi Covid-19 yang diberikan gratis oleh pemerintah.
"Supaya angka kematian turun. Tetapi satu hal yang perlu diperhatikan adalah semakin tua, maka perlu semakin berhati-hati karena potensi komorbidnya bisa lebih banyak," terang Sri.
Oleh karena lansia rentan akan komorbid, ia mengingatkan kepada para lansia yang akan divaksinasi untuk terus mempersiapkan diri dengan menjaga fisik luar dan dalam.
Sebab, menurutnya fisik bisa terlihat sehat dan tidak ada komorbid jika dilihat dari luar.
Maka, ia mengatakan bahwa screening akan lebih ketat terhadap lansia yang akan divaksinasi.
Baca juga: 11.753 Tenaga Kesehatan di Denpasar Bali Telah Jalani Vaksinasi Covid-19
"Terkait komorbid maka perlu diperhatikan obat-obatan yang biasa dikonsumsi supaya saat divaksinasi kondisi betul-betul fit. Keluarga juga perlu menemani," ungkap dia.
Kemenkes mengumumkan memulai program vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) lansia pada Minggu 7 Februari 2021.
Langkah tersebut diambil setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) terhadap vaksin Covid-19 Sinovac untuk kelompok lansia.
Vaksinasi perdana bagi nakes lansia diketahui mulai terlaksana pada Senin 8 Februari 2021.
Pemerintah memprioritaskan nakes lansia karena adanya risiko ganda yaitu profesi rawan terpapar Covid-19 dan kerentanan karena usia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Kemenkes: Warga Daerah PPKM Prioritas Vaksinasi Covid-19 dengan Sistem Klaster"