Penemuan Mayat di Denpasar

UPDATE:Jadi ‘Bujangan Lokal’ di Bali, Pelaku Pembunuhan Wanita di Panjer Ternyata Punya Anak & Istri

Ia mencoba mencari-mencari teman dekat untuk diajak kencan semalam, namun tak hanya berkencan Wahyu juga berniat untuk melakukan pencurian

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Firizqi Irwan
Dir Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro saat merilis kasus pembunuhan di depan gedung Dit Reskrimum Polda Bali pada Senin 15 Februari 2021. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaku pembunuhan Wahyu Dwi Setyawan (23), diketahui tinggal seorang diri di Bali dan sehari-hari bekerja untuk menafkahi keluarganya.

Pria asal Jember, Jawa Timur yang menjadi buronan polisi hampir sebulan karena kasus pembunuhan di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali diketahui sudah memiliki anak dan istri, namun terhimpit ekonomi dan tak mendapatkan layanan biologis selama di perantauan.

Ia mencoba mencari-mencari teman dekat untuk diajak kencan semalam, namun tak hanya berkencan Wahyu juga berniat untuk melakukan pencurian.

Menurut keterangan Dir Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, pelaku selama tinggal di Bali tepatnya di Jalan Pulau Kawe, Denpasar Selatan, Bali.

UPDATE:Sebelum Wanita di Denpasar Dibunuh, Wahyu Sempat Tawar Menawar Soal Harga Layanan Plus Korban

Diketahui tinggal seorang sendiri, sedangkan anak dan istrinya tinggal di Kelurahan Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur bersama mertuanya (keluarga istri).

"Kebetulan dia (Wahyu Dwi Setyawan) bujangan lokal.

 Disini sendiri dalam rangka mencari nafkah dan lain sebagainya," ujar Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, Senin 15 Februari 2021.

"Keluarganya (anak dan istri) di kampung halaman di tempat mertuanya," lanjut Dir Reskrimum Polda Bali.

Dikatakan lebih lanjut, pelaku bekerja sebagai buruh peralatan bangunan di wilayah Denpasar.

Namun dikatakan Dir Reskrimum, sebelumnya pelaku juga bekerja sebagai driver ojek online (ojol) namun tidak dilanjutkan.

"Dia bekerja sebagai buruh bangunan, dulu pernah sebagai driver ojek online," tambahnya.

Seteleh kasusnya mencuat karena kasus pembunuhan yang dilakukan ke teman kencan semalamnya.

Pelaku sempat membawa handphone dan uang tunai korban sebanyak Rp 700 ribu.

Dir Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan uang milik korban digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita Subang di Bali, Polisi Sebut Pelaku Sudah Berencana Lakukan Pencurian

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved