Mengapa Peminat Sex Toys Kebanyakan Perempuan? Begini Penjelasannya

Peminat sex doll sendiri lebih banyak perempuan, hal tersebut dikarenakan lebih banyak perempuan

Tribun Bali/Wahyuni Sari
Beberapa sex toys yang dijual di salah satu toko sex toys di Kota Denpasar - Mengapa Peminat Sex Toys Kebanyakan Perempuan? Begini Penjelasannya 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Peminat sex doll sendiri lebih banyak perempuan, hal tersebut dikarenakan lebih banyak perempuan yang membeli alat tersebut, entah melalui online maupun mengunjungi tokonya secara langsung.

Lalu mengapa mayoritas perempuan yang membeli sex doll?

dr. Made Oka Negara, M.Biomed selaku dosen FK Udayana yang juga selaku Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Cabang Denpasar memberikan penjelasan terkait hal tersebut, Rabu 17 Februari 2021.

Dr. Oka menjelaskan, memang secara bentuk dan kebutuhan, memang lebih diminati oleh perempuan.

Penuhi Keinginan Laki-laki, Inilah Alasan Sex Doll Menjadi Alternatif

Baca juga: Kondom Gerigi Rp 350 Ribu, Seks Doll Rp 4 Juta, Begini Kisah Pedagang Sex Toys di Bali Saat Pandemi

Baca juga: Antisipasi Gancet Ketika Sedang Melakukan Hubungan Seksual

Karena laki-laki butuh sensasi yang lebih hebat dari sekadar pengganti kelamin perempuan.

"Karena kalau laki-laki lebih senang bereksplorasi dengan tubuh perempuan. Mulai dari bibirnya hingga bagian-bagian sensitif lainnya dan kalau dia beli sex toys itu vaginator hanya mendapat seonggok benda saja. Ya lebih mendingan masturbasi sendiri tanpa alat bantu. Sedangkan kalau perempuan, memang suka dirangsang di bagian tubuh tertentu, perempuan juga senang tubuhnya dieksplorasi nah dengan sex toys ini dia bisa dengan leluasa merangsang peka rangsangannya," terangnya.

Ia menambahkan hal tersebut juga menyangkut ekspresi, karena jika di luar negeri sudah biasa berekspresi baik laki-laki maupun perempuan.

"Tapi kalau di Indonesia, ekspresi seksual perempuan dengan meminta duluan, kadang dicap bandel, jadi dia menyembunyikan keinginannya," tutupnya.

Kondom Gerigi Rp 350 Ribu, Seks Doll Rp 4 Juta, Begini Kisah Pedagang Sex Toys di Bali Saat Pandemi

Sebagai daerah pariwisata, penjualan sex toys di Bali termasuk tinggi.

Dari harganya yang termurah, seperti kondom gerigi Rp 350 ribu, hingga yang termahal sex doll seharga Rp 4 juta ada dijual.

Sebelum pandemi, para pedagang pun bisa meraup untung besar.

“Kalau sebelum pandemi bisa dapat 50 juta per bulan,” kata salah satu pedagang sex toys yang membuka toko di seputaran Kota Denpasar, Selasa 16 Februari 2021.

Lalu bagaimana saat pandemi Covid-19 melanda dunia, dan menghantam dunia pariwisata Bali?

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved