Wawancara Tokoh
Profil Ketua DPRD Jembrana Sri Sutharmi: Ikuti Pendidikan Organisasi Sejak SMP, Sebut Peran Keluarga
perempuan 52 tahun asal Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo ini, duduk sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jembrana.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Di luar rumah mungkin status sosial karena Ketua Dewan ia melebihi suami. Akan tetapi di dalam rumah, Sutharmi mengaku tetap sebagai istri dan ibu Tumah tangga. Yang harus melayani suami dan anaknya.
Hal ini semua juga sudah dari tempaaan organisasi waktu dirinya SMP SMA kemudian saat kuliah dan bekerja itu tadi.
Semua yang dilaluinya mulai muda hingga saat ini, tak luput dari rasa cintanya terhadap petualangan dan tantangan.
“Namun harus saya akui semua ini berkat suami saya. Dukungan suami saya sangat berarti. Setiap masalah politik, selalu orang pertama ialah suami yang saya ajak bicara. Dan dukungan moril itu membuat saya tangguh. Dan semua organisasi juga mendukung dalam saya meraih saat ini. Saya bersyukur Tuhan menujukkan jalan mulai saya muda hingga saat ini duduk di Kursi Ketua Dewan,” bebernya.
Sutharmi mengakui, bahwa disetiap nama anaknya di akhir nama ada kata Dianda. Dianda itu merupakan gabungan dari cinta kasihnya dengan suaminya. Dimana di untuk Dek Di itu suaminya dan Dek Nda adalah dirinya.
“Ya waktu kecil memang itu panggilan saya dan akhirnya saya dan suami tuangan di dalam nama anak,” ungkapnya sumringah.
Dan sebagai orangtua, dirinya dan suami memang berkecimpung sebagai politisi.
Suaminya juga menjabat jabatan sebagai Perbekel Desa Yehembang. Sedangkan terhadap anak, Sutharmi dan suami tidak mengarahkan terjun ke dunia politik.
Lebih baik, anak sesuai yang diinginkan dan dirinya hanya men-support. Alhasil, anak pertama ya sudah menjadi ASN, anak kedua fokus mempelajari bisnis dan kuliah di ekonomi Unud Manajemen. Kemudian Anak yang ketiga masih SMP kelas 3.
“Saya tidak mau mengarahkan. Biar sesuai keinginan. Kalau saya waktu muda pun tidak berpikir untuk ke politik. Easy Going, dengan suka berpetualang dan organisasi, malah itu juga nyambung di dunia politik saat ini. Saya melihat politik itu bukan intrik. Saya merasakan politik itu adalah petualangan,” tegasnya.
Sebab, sambungnya, dengan turun ke masyarakat segala hobinya bisa berjalan.
Mulai dari memberikan solusi, menari, berpuisi dan hobi lainnya.
Bertemu masyarakat dengan berbagai macam karakter merupakan refreshing bagi dirinya turun ke lapangan.
Dan itu selaras dengan kehidupan keluarganya yang sejak dari kecil ia merasakan nyaman.
Tidak kekurangan apapun baik segi materi dan perhatian.
Bayangkan saja, ia selalu diajak untuk berbicara dengan kedua orangtuanya, untuk segala yang dijalaninya. Dan hingga saat ini dukungan keluarga besar sangat berperan dalam karir politiknya.
“Kehidupan keluarga saya itu dalam lingkungan nyaman, tidak otoriter, demokratif. Sampai sekarang pun antar keluarga kandung dan masih ada hubungan hampir setiap hari selalu bercanda dan mensupport. Dukungan keluarga sangat men-support bahkan keluarga bersyukur karir bapak saya, saya melanjutkannya,” paparnya.(*)