Corona di Bali
Pemerintah Nunggak Pembayaran Uang Sewa Hotel Untuk OTG di Bali, PLN Ancam Pemutusan Listrik
uang sewa hotel ini belum dibayar oleh pemerintah. Sementara uang untuk operasional hotel tersebut hampir habis bahkan sudah habis.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
“Saya sudah menghubungi BPBD terkait isu ini karena ada pemberitahuan terus terkait pemutusan listrik. Kami sudah bersurat ke PLN, dan BPBD Provinsi juga sudah bersurat ke PLN. Pihak PLN membalas intinya mereka melakukan SOP masing-masing,” bebernya
"Kami menyayangkan juga sikap PLN sebagai BUMN yang harusnya ikut mengambil peran menyelamatkan Industri pariwisata dengan memberikan relaksasi pembayaran," katanya.
Dikarenakan adanya pemberitahuan pemutusan aliran listrik ini, OTG-GR yang seharusnya pulang hari ini, terpaksa dipulangkan kemarin malam.
Baca juga: Ketentuan Baru PPKM Mikro di Denpasar Mulai Besok, Isolasi OTG dan GR Covid-19 Tidak di Hotel
Baca juga: Isolasi Mandiri Tidak Disiplin, Badung Tetap Alokasikan Anggaran Untuk Isolasi OTG GR di Hotel
Dan menurutnya, hal itu tak hanya terjadi di hotelnya saja, melainkan juga dibeberapa hotel yang menjadi tempat karantina.
“Harapannya satu, mohon pembayaran cepat dicairakan. Pembayaran yang tertunda ini mungkin masih dalam proses, saya kurang tahu. Namun kami mohon dari pemberi kebijakan agar memperhatikan kami, kami butuh dana untuk operasional kami,” katanya.
Selain masalah pembayaran listrik, Pande juga membeberkan bahwa sejak dua bulan lalu pihaknya belum menggaji karyawan.
Banyak karyawannya mengeluh kepadanya terkait pembayaran gaji ini.
Namun dirinya selaku GM selalu meminta karyawan untuk selalu bersabar.
“Karyawan kami sudah 2 bulan belum digaji karena itu. Kami belum dapat dana dan mohon berikan keputusan cepat. Karyawan kami butuh biaya hidup, beli sembako, bayar kontrakan juga. Banyak karyawan kami japri ke saya menyampaikan kesulitannya, dan saya sebagai pimpinan tidak bisa berbuat apa karena tidak ada dana,” katanya.
Pande menuturkan, The Vasini Hotel telah mulai menerima karantina OTG-GR sejak Oktober 2020 lalu untuk menghandle Karangasem dan Buleleng.
Setelahnya, kemudian ditunjuk untuk menghandle Provinsi Bali.
Sejak saat itu, tingkat hunian hotelnya untuk isolasi mulai bertambah yang berimbas pada peningkatan biaya operasional.
Ia mengatakan, dalam sehari rata-rata terisi 80 – 94 kamar untuk isolasi OTG-GR ini.
Bahkan yang paling tinggi, dalam sehari sempat terisi hingga 112 kamar, dimana satu kamar untuk dua orang sehingga mencapai 224 orang perhari.
Untuk kamar isolasi, pihaknya menyediakan 130 kamar.