Berita Jembrana
Bangun Aksesibilitas, TMMD Muluskan Jalur Ekonomi Warga di Jembrana Bali
TMMD ke-110 diimplementasikan di Desa Batu Agung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana yang merupakan wilayah teritorial dari Kodim 1617/Jembrana.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Noviana Windri
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Operasi Bhakti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan secara berkesinambungan tiga kali dalam setahun selalu memberikan dampak kesejahteraan bagi warga di wilayah sasaran.
Untuk wilayah Bali, TMMD ke-110 diimplementasikan di Desa Batu Agung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana yang merupakan wilayah teritorial dari Kodim 1617/Jembrana.
Sedangkan secara umum untuk wilayah teritorial Kodam IX/Udayana, TMMD juga dilaksanakan di 2 lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan 1 lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dua lokasi berada di Provinsi NTT yakni di wilayah Kodim 1603/Sikka tepatnya di Desa Kloang Popot, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka.
Kedua di wilayah Kodim 1618/TTU yang terletak di Desa Motadik, Kecamatan Biboki Analu, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Baca juga: Jelang TMMD ke-110 di Jembrana Bali,Ratusan Anggota TNI Kodim 1617/Jembrana Jalani Rapid Tes Antigen
Baca juga: TMMD ke-110 Mulai Digelar Awal Maret di Bali, Setelah Denpasar Kali Ini Sasar Wilayah Jembrana
Sedangkan untuk Provinsi NTB, TMMD digelar di wilayah Kodim 1608/Bima yakni di Desa Nontotera, Tolouwi dan Waro Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Sehingga total ada 4 lokasi sasaran TMMD ke-110 sebagaimana harapan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, S.I.P., menjelaskan, dalam setiap proses perencanaan TMMD selalu mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat menggunakan proses bottom-up planning system.
Keberhasilan pelaksanaan TMMD dilihat dari tercapainya kedua sasaran yaitu fisik dan non fisik yang berjalan secara berkesinambungan tersebut.
"Tetap perhatikan output dan outcome yang tepat sasaran, baik di bidang ekonomi maupun pertahanan dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Kapendam Kolonel Kav Jonny kepada Tribun Bali, di Makodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, Rabu 17 Maret 2021.
Lebih lanjut, Kapendam menyampaikan ditilik dari aspek outputnya, TMMD dapat memperlancar distribusi penjualan hasil pertanian dan perkebunan, serta menunjang aksesibilitas masyarakat.
Sedangkan aspek outcome adalah lokasi sasaran yang mengutamakan daerah terisolasi seperti jalan setapak dan tidak maksimal digunakan oleh masyarakat, dengan hadirnya program TMMD melalui sasaran fisiknya maka masyarakat semakin memiliki jalan yang lebih layak untuk dilalui dalam beraktifitas sehari-hari.
Kolonel Kav Jonny memaparkan, alasan Desa Batu Agung dijadikan sebagai sasaran TMMD ke-110.
Pertama, Desa Batu Agung tergolong daerah terisolir dengan medan berbukit dan merupakan daerah perkebunan/komoditi cengkeh dan kelapa.