Berita Denpasar

Semenjak Pandemi Covid-19, Kunjungan Wisatawan ke TCEC Serangan Denpasar Mengalami Penurunan Drastis

Semenjak pandemi Covid-19, Pusat Pendidikan dan Konservarsi Penyu atau Turtle Conservartion and Education Center (TCEC) Serangan mengalami penurunan

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Karsiani Putri
Salah satu karyawan Pusat Pendidikan dan Konservarsi Penyu atau Turtle Conservartion and Education Center (TCEC) Serangan tengah memperhatikan salah satu jenis penyu yang ada di TCEC Serangan 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -  Semenjak pandemi Covid-19, Pusat Pendidikan dan Konservarsi Penyu atau Turtle Conservartion and Education Center (TCEC) Serangan mengalami penurunan kunjungan.

Hal ini diungkapkan oleh Pengelola TCEC Serangan, I Made Sukanta.

Menurutnya, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang berarti bagi pihaknya.

Ia menjelaskan bahwa sebelum pandemi Covid-19, TCEC Serangan perharinya rata-rata dikunjungi sekitar 50 hingga 300 pengunjung baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca juga: Parade Foto Suasana Tempat Penangkaran Penyu di TCEC Serangan Denpasar Saat Pandemi Covid-19

"Kalau kita flashback ke tahun 2019 kan jauh tinggi kunjungannya dan kurang lebih total kunjungan 41.563 per tahun 2019.

Untuk tahun 2020 cuma 5.795 kunjungan dan tahun 2021 gak begitu banyak, kadang-kadang ada, kadang-kadang kosong dan itu sering terjadi setiap harinya," sebut I Made Sukanta.

Kini, pihaknya pun gencar memanfaatkan sosial media, sebagai media untuk promosi dan mengundang pengunjung untuk bisa datang ke TCEC Serangan

"Walaupun tidak datang secara langsung, kami juga sering mengundang mereka untuk bisa ikut acara virtual kami," sebutnya.

Sebelumnya, TCEC Serangan pernah menyelenggarakan bincang virtual melalui aplikasi Zoom yang bertemakan ‘Ekowisata Berbasis Pendidikan Konservasi Penyu’.

Acara tersebut digelar selama satu bulan dan memiliki 16 sesi.

Kegiatan tersebut melibatkan generasi milenial seperti mahasiswa sebagai peserta serta ada juga LSM, Pemerintahan hingga Pengusaha yang turut berpartisipasi. 

Menurut I Made Sukanta, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam mendukung kebangkitan pariwisata Bali ditengah kondisi yang diakibatkan oleh Covid-19.

TCEC Serangan sendiri sejak adanya pandemi Covid-19 telah giat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Prokes (Protokol kesehatan, red) yang kami lakukan mengikuti prokes yang dianjurkan Pemerintah.

Baca juga: Kelurahan Serangan Denpasar Berharap Kecipratan Dampak Sanur Prioritas Zona Hijau

Di office depan kami, juga kami berikan pembatas seperti kaca akrilik.

Kami juga sudah menyediakan pengecekan suhu, dan tempat cuci tangan di area office tersebut.

Baik di saat tamu masuk dan keluar pun tamu akan dianjurkan untuk tetap cuci tangan," jelasnya.

TCEC Serangan juga memiliki program yang dimana setiap bulan Mei hingga September akan digelar kegiatan pelepasan tukik.

"Kalau di masa pandemi ini tetap kami lakukan acara pelepasan tukik ke pantai, tetapi kami tidak mengundang massa seperti sebelum pandemi.

Saat ini kami batasi agar tidak terlalu banyak orang yang bisa ikut berpartisipasi dalam acara tersebut," ungkap I Made Sukanta.

Ketika disinggung mengenai program vaksinasi, pihaknya pun mengaku tengah menunggu-nunggu hal tersebut.

Ia pun berharap agar nantinya seluruh pelaku pariwisata dapat merata dalam menerima vaksinasi tersebut guna dapat menekan bertambahnya kasus Covid-19. (*)

Artikel lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved