Berita Tabanan

Tradisi Nampah Kebo di Desa Pandak Gede Tabanan Bali Saat Hari Raya Galungan

tradisi ‘nampah kebo’ atau sembelih kerbau saat Hari Penampahan Galungan. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun termurun.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Noviana Windri
ist
Suasana saat warga nampah kebo di Banjar Pangkung, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, Selasa 13 April 2021 pagi. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Desa Pandak Gede adalah salah satu desa di Kecamatan Kediri, Tabanan.

Desa yang terletak berdekatan dengan Obyek Wisata Tanah Lot ini selalu menjunjung adat dan budaya warisan leluhur terdahulunya.

Tak terkecuali tradisi ‘nampah kebo’ atau sembelih kerbau saat Hari Penampahan Galungan.

Tradisi ini sudah dilakukan secara turun termurun.

Bahkan warga di desa ini menyebut jika tak nampah kebo, tak terasa Hari Raya Galungan

Perbekel Pandak Gede, I Gusti Ketut Artayasa menuturkan, tradisi menyembelih hewan kerbau menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan rutin dilakukan secara turun temurun.

Selama Hari Raya Galungan, Pelayanan SIM di Polresta Denpasar Bali Tutup Sementara

Jelang Hari Raya Galungan, Dinas PKP Bangli Lakukan Pemeriksaan Babi Selama Dua Hari

Hendak Dijual Saat Galungan-Kuningan, 10 Ekor Babi Milik Dek Lodek di Buleleng Raib Digondol Maling

Meskipun di tengah pandemi, warga tetap antusias untuk melestarikan tradisi ini.

Sebab, menurut warga Desa Pandak Gede tanpa daging kerbau, tidak akan terasa merayakan Hari Raya Galungan.

"Tidak ada perbedaan dengan situasi sebelumnya. Karena sesuai dengan semangat warga Pandak Gede, tanpa daging kebo gak terasa Galungan. Daging kebo juga kita peruntukan untuk banten atau upakara," kata pria yang akrab disapa Ngurah Bobby ini saat dikonfirmasi, Selasa 13 April 2021.

Rah Bobby melanjutkan, pada perayaan Galungan dan Kuningan saat ini, di desanya tersebut memotong enam ekor kerbau.

Kerbau biasanya didatangkan dari Tabanan dan juga Kabupaten Jembrana.

Bahkan harga per ekornya tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 20-25 Juta.

Sebelum memotong kerbau, masyarakat yang hendak mendapatkan daging harus patungan dulu.

Biasanya warga membeli seharga Rp 300-350 ribu per jujulan (rumpun) daging.

Setelah disepakati, kerbau akan dipotong dan dibagi sesuai dengan jumlah jujulan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved