Berita Tabanan
Warga Binaan Lapas Tabanan Ciptakan ‘Oleh-oleh Pendjara’,Manfaatkan Kulit Ikan Nila Dijadikan Krupuk
makanan camilan ini menjadi produk kuliner unggulan yang sudah bisa diperoleh di sejumlah tempat, seperti kantin lapas dan sejumlah restoran
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas klas II B Tabanan menciptakan makanan camilan dari kulit ikan nila yakni krupuk nila dengan nama "Oleh-Oleh Pendjara".
Bahkan, makanan camilan ini menjadi produk kuliner unggulan yang sudah bisa diperoleh di sejumlah tempat, seperti kantin lapas dan sejumlah restoran di Tabanan dan Denpasar.
Rasanya yang gurih dan renyah ini nantinya bisa memiliki pasar yang menjanjikan kedepannya.
Krupuk ikan tersebut dibuat hasil dari budidaya ikan nila seluas 10 are di Banjar Priyukti, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan.
Baca juga: Wisatawan Ramai ke Bedugul hingga Terjadi Kemacetan 5 Kilometer, Polres Tabanan Kerahkan 30 Personel
Kini, produk kuliner tersebut sudah mempunyai empat titik pemasaran yang tersebar di Tabanan dan di Denpasar.
"Produk ini sesuai dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bahwa Lapas diminta ciptakan produk unggulan yang bisa dibuat secara continue," kata Kalapas Kelas II B Tabanan, Budiman P Kusumah saat dikonfirmasi, Kamis 15 April 2021.
Dia menjelaskan, setelah mendapat arahan melalui program revitalisasi tersebut, pihaknya langsung mencari format dan produk apa yang cocok dikembangkan oleh "anak-anak" Lapas Tabanan ini.
Tak lama kemudian, pihaknya menerima masukan dan saran bahwa budidaya ikan nila sangat cocok dikembangkan.
Kemudian, pihak lapas juga mendapat bantuan lahan dari pihak rekanan untuk budidaya ikan nila seluas 10 are dengan sistem aerator.
Di lahan 10 are ini dibangun 15 kolam ikan ukuran 4x4 meter.
"Ketika kita sudah mendapatkan bantuan lahan, kita putuskan budidaya ikan nila kemudian ikan tersebut kita fillet sebagai produk unggulan.
Kulitnya kita jadikan krupuk krispi, dan fillet dagingnya ini kita jual ke restoran Jepang," jelasnya.
Budiman melanjutkan, produksi olahan ikan nila untuk dijadikan krupuk krispi sudah dilakukan sejak 4 bulan yang lalu.
Produksi hampir setiap hari dengan mengolah rata-rata 3 kilogram ikan nila.
Baca juga: 45 Pemilik Kendaraan dengan Knalpot Brong Ditilang Jajaran Satlantas Polres Tabanan
Namun terkadang produksi juga tak menentu sesuai permintaan pasar.