Politik Lokal

Banyak Kadernya Beralih ke Partai Ummat, PAN Bali Ngaku Tak Khawatir

banyak kader PAN yang membelot loncat pagar mengikuti jejak Amien Rais ke Partai Ummat, termasuk di Bali.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Istimewa
Logo Partai Amanat Nasional 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais telah resmi mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat di Yogyakarta, Kamis 29 April 2021 lalu secara virtual.

Menariknya usai deklarasi tersebut, banyak kader PAN yang membelot loncat pagar mengikuti jejak Amien Rais ke Partai Ummat, termasuk di Bali.

Tercatat, ada beberapa kader PAN yang memilih hijrah ke Partai Ummat, diantaranya Mantan Sekretaris DPW PAN Bali 2010-2015 ini menyebut beberapa nama diantaranya, Ketua DPD PAN Bangli, Anak Agung Gede Putra Winatasila, Ketua DPD PAN Klungkung, Marsudi Bambang Wijanarko, Ketua DPD PAN Karangasem, Gede Wirtha.

Tidak hanya itu, ada juga Wakil Ketua DPW PAN Bali, Faturahman Ishaq, Mantan Sekretaris DPW PAN di awal reformasi, Ali Gufron, dan beberapa nama lainnya.

Baca juga: TP3U Bali Sedang Persiapkan Lahirnya Partai Ummat di Pulau Dewata, Ini Targetnya

Terkait fenomena tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Bali, Ketut Jengiskan memilih tidak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut.

Saat dikonfirmasi, Minggu 2 Mei 2021, ia mengaku menghormati pilihan para mantan kader PAN tersebut sebagai hak politik.

“Itu sah-sah saja, hak politik seseorang, kita nggak bisa melarang,” ujarnya.

Saat disinggung apakah PAN tidak khawatir akan tergerus suaranya akibat adanya Partai Ummat ini, Mantan Anggota DPRD Bali ini menjawab santai, Jengiskan mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak takut akan hal tersebut.

Apalagi, partainya sendiri merupakan partai yang berbasis kader.

“Ah nggak lah, kita partai kader, kaderisasi jalan terus,” tukasnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi  mengatakan bahwa pihaknya tidak merasa terganggu dengan berdirinya Partai Ummat yang dideklarasikan oleh tokoh reformasi, Amien Rais.

Viva Yoga mengaku bahwa ideologi antara PAN dan Partai Ummat berbeda, PAN menurutnya berideologi Nasionalis Religius, sedangkan Partai Ummat berideologi Islam.

"Ideologi politik PAN dan Partai Ummat berbeda. PAN berideologi Nasionalis Religius, sedangkan Partai Ummat berideologi Islam. Perbedaan ideologi politik partai akan menyebabkan keperbedaan basis sosial di masyarakat dan basis konstituen tentu berbeda," kata dalam keterangannya.

Selain itu, kader dan pengurus PAN dari pusat sampai daerah tetap solid, kompak, berkomitmen, dan militan sebagai pejuang partai.

Baca juga: Amien Rais Bentuk Partai Ummat, Sejumlah Kader PAN Bali Membelot

"Tidak ada anggota legislatif dan eksekutif PAN yang menyatakan keluar dari PAN. Karena kader PAN itu rasional dan berakal sehat sehingga mereka secara objektif dapat menilai dengan benar tentang masa depan politiknya," papar Mantan Ketua HMI Cabang Denpasar ini.

Jika ada mantan anggota PAN yang terlibat di Partai Ummat, kata Yoga, jumlahnya hanya sedikit saja, tidak signifikan.

Oleh sebab itu, pihaknya sampai saat ini terus menggalang konsolidasi organisasi sampai ke tingkat desa, membantu masyarakat dalam memberantas pandemi Covid-19, menyelenggarakan perkaderan dan melaksanakan program pemenangan pemilu.

Yoga pun mengucapkan selamat datang, ahlan wa sahlan, kepada Partai Ummat yang resmi dideklarasikan.

Dia berharap kehadiran Partai Ummat dapat meningkatkan kualitas pelembagaan demokrasi di Indonesia.

"PAN merasa senang hati ada partai politik baru yang didirikan," ujarnya. (*)

Artikel lainnya di Politik Lokal

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved