Berita Bali
Bali Nyaris Kecolongan Masuknya DMT, Narkoba yang Disebut Berbahaya hingga Halusinasi Bertemu Tuhan
Bali Nyaris Kecolongan Masuknya DMT, Narkoba yang Disebut Berbahaya hingga Halusinasi Bertemu Tuhan
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali nyaris kecolongan dengan masuknya narkoba golongan 1 bernama Dimethyltryptamine (DMT).
DMT yang memiliki resiko bahaya tinggi tersebut dikirim dari Ukraina dengan penerima atau pemesan warga negara asing (WNA) asal Rusia, AG (32).
Upaya pengiriman barang haram itu berhasil digagalkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Bea Cukai dan Perum Angkasa Pura Ngurah Rai.
"Operasi interdiksi terpadu berhasil menggagalkan masuknya narkotika jenis DMT (dimethyltryptamine) seberat 194,42 gram, merupakan narkotika golongan 1 yang mempunyai efek halusinasi paling tinggi diantara jenis narkoba lainnya dan efek mematikan," kata Sugianyar.
Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Drs Gede Sugianyar Dwi Putra S.H M.Si menjelaskan DMT adalah salah satu jenis obat psychedelic yang menimbulkan khayal/halusinasi.
Sama seperti efek yang ditimbulkan oleh Lysergic Acid Diethylamide (LSD) atau psilocybin atau dikenal magic mushroom dengan efek halusinasi paling kuat di dunia.
DMT memiliki banyak nama julukan seperti Sprite Molecule, Elf Spice, Dimitri, Fantasia, Businessman's Trip, Businessmans's Spesial, forty-five-minute psychosis.
Baca juga: Beli Tembakau Gorila Via Instagram, Teman Sekelas SMA di Tabanan Kini Reuni di Rutan BNNP Bali
"Reaksi yang cepat dihasilkan saat penggunaan yaitu 5 menit dan bertahan hingga 40 menit. Menjadikannya sebagai salah satu New Psychoactive Substances (NPS) populer dikalangan pengguna untuk mendapatkan suasana trip atau tamasya," katanya.
Beberapa pengguna mengatakan bahwa perasaan, persepsi dan pikiran mereka layaknya mendekati suatu kematian dengan ketenangan.
Pengguna DMT juga merasakan manipulasi pikiran berupa halusinasi visual (melihat segala sesuatu lebih jelas, berwarna cerah), halusinasi auditorik (mendengar suara tanpa sumber/wujud), suasana hati gembira, hingga merasakan nyawa dapat keluar dari tubuh penggunya.
"Namun tidak sedikit sebaliknya, perasaan yang mereka dapatkan seperti ketakutan, tidak dapat merasakan hidup karena gelisah, gangguan pernafasan dan gangguan pikiran seperti skizofrenia, hingga kematian," beber dia.
Bertemu Tuhan
DMT adalah senyawa kimia yang terdapat pada tanaman, hewan dan manusia.
Pada tanaman, kandungan DMT ditemukan pada jenis pohon Ayahuasca yang tumbuh di Amerika Selatan.
Biasanya tanaman tersebut digunakan sebagai minuman sacral Suku Amazon untuk mendapatkan halusinasi saat melakukan ritual agar dapat dekat dengan Tuhan.
Hewan jenis mamalia dan manusia juga memiliki sumber produksi DMT pada bagian tengah otak dengan posisi yang sangat dilindungi oleh bagian otak lainnya.
Beberapa jurnal menyebutkan, DMT manusia yang diproduksi berlebih di otak terjadi pada saat kondisi stress tinggi atau depresi hingga mendorong keberanian untuk bunuh diri.
Jurnal lainnya menyebutkan kadar DMT tinggi terdeteksi pada saat manusia menjelang kematian.
DMT dapat berupa bubuk powder berwarna putih yang dikatakan masih murni.
Bubuk berwarna kuning, orange, atau merah muda dikatakan tidak murni dan yang banyak dipasaran.
Saat DMT bubuk berwarna coklat atau kehijauan, maka DMT telah dicampurkan dengan tumbuhan.
Saat DMT menjadi cair maka umumnya berwarna coklat atau merah.
Baca juga: Soal Akasaka Bisa Dibuka Lagi, Polda Bali Tetap Awasi Izin Usaha ke Pemkot,Komitmen Berantas Narkoba
"Penggunaan DMT dapat dengan cara disuntik, dibakar / rokok serta dihirup. Di Amerika Selatan penggunaan DMT dengan cara direbus dan diminum sebagai ramuan dengan dicampurkan dengan beberapa tanaman," sambung Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali, Putu Agus Arjaya.
Adapun BNN Provinsi Bali hingga tahun 2021, telah menangkap berbagai warga negara asing (WNA) dengan barang bukti DMT dengan jenis yang berbeda beda.
Mulai dari serbuk berwarna putih, pasta hingga tanaman yang semuanya didapatkan oleh tersangka melalui jasa pengiriman dari luar negeri.
Para tersangka berdalih bahwa penggunaan DMT untuk memperbaiki mood mereka yang mudah sedih, namun mereka menolak untuk mendapatkan pengobatan yang legal dengan datang ke psikiater.
Sehingga konsekuensi hukum terpaksa mereka terima.
Serang Otak
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali, Putu Agus Arjaya menyampaikan DMT yang dikonsumsi menyerang bagian otak manusia.
Hal itulah yang menimbukan halusinasi visual dan pendengaran, kebahagiaan yang berlebihan, reaksi pupil mata melebar, detak jantung dan tekanan meningkat, pusing, masalah mengatur gerak tubuh, mual, gelisah hingga paranoid.
"Kadar yang tinggi dapat menyebabkan gelisah, mingrain, kedinginan, kaku otot hingga pernafasan dan gangguan kesadaran (koma) serta kematian. Gangguan proses pikir pun dapat tergangu setelah peggunaan jangka panjang berbulan bulan hingga bertahun tahun setelah penggunaan, berupa gangguan mood, pikiran kacau hingga paranoid," jelasnya.

Keberadaan DMT dikatakan telah ada selama ratusan tahun lamanya, namun baru dipopulerkan pada medio tahun 1980 1990 oleh Terence McKenna dan Rick Strassman.
Dikatakan dia, bahwa McKenna meninggal dunia karena kanker otak yang diasumsikan oleh karena konsumsi obat psychedelic dan mariyuana yang berlebihan.
DMT di Amerika termasuk dalam zat illegal, dikatakan karena memiliki potensi untuk menjadi ketergantungan, tidak dapat digunakan sebagai terapi, dan tidak memiliki parameter keamanan bagi yang menggunakan.
Seperti halnya Amerika, di Indonesia DMT termasuk daftar Narkotika golongan 1 dalam Undang Undang Nomor 35 tahun 2009.
DMT dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan sebagai terapi, serta memiliki potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan seperti opium, ganja, heroin, dan sabu.
"DMT sifatnya alami dari tanaman yang menjalar, kulit pohon biasa. DMT beredar dikalangan turis yang sudah pernah melakukan perjalanan di Amerika Selatan. Kandungannya sama dengan golongan satu, memberi ketenangan dan rekreasi," paparnya. (*)