Berita Klungkung

Gede Willy Keluarkan Biaya Rp 8 Juta Urus Dokumen, 171 PMI Asal Klungkung Berangkat ke Luar Negeri

Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Klungkung, I Gede Willy (24), sudah mulai mengurus dokumen untuk kembali berlayar.

Dok. Pendam IX/Udayana
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P., saat mengecek kedatangan PMI/ABK di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Kamis (14/5/2020). PMI asal Klungkung siap kembali berangkat ke luar negeri. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Klungkung, I Gede Willy (24), sudah mulai mengurus dokumen untuk kembali berlayar.

Setelah kurang lebih setahun tak punya pekerjaan tetap, ia akhirnya mendapat panggilan untuk kembali bekerja di Kapal Pesiar.

Pria asal Kelurahan Semarapura Klod, Klungkung, ini pun sudah melakukan medical check-up pada Kamis 10 Juni 2021.

"Ia saya medical check-up. Karena bulan depan saya kembali berangkat (kapal pesiar)," ujar Willy kepada Tribun Bali.

Baca Juga: Cerita Putu Juniartawan, PMI Jembrana yang Lalui Syarat Rumit Sebelum Berangkat ke Kapal Pesiar 

Baca Juga: Pekerja Migran di Gianyar Urus Keberangkatan, Sutarma: Tinggal di Sini Tidak Ada Masa Depan 

Gede Willy dan PMI asal Klungkung lainnya kembali ke tanah air pada April 2020 lalu karena dampak dari pandemi Covid-19.

Selama berada di rumah, ia tidak memiliki penghasilan tetap.

"Saya jual nasi jinggo, biar ada saja kesibukan. Daripada menganggur tidak ada penghasilan. Sebenarnya sudah sangat ingin kembali bekerja," ungkapnya.

Pada akhir Mei 2021 lalu, ia mendapatkan panggilan dari pihak agen untuk kembali bekerja ke luar negeri.

Ia pun diminta segera menyiapkan berbagai dokumen yang diperlukan.

"Saya gembira sekali dapat kabar diminta kembali berlayar. Setelah dapat informasi itu, saya langsung urus berbagai dokumen yang dibutuhkan," ungkapnya.

Selain medical check-up, ia pun mengurus berbagai dokumen lainnya yang diperuntukan untuk bekerja di kapal pesiar, seperti BST (Basic Safety Training), saaman book, visa (Tergantung Negara Tujuan ) dan passport.

"Biayanya sekitar Rp 7 sampai Rp 8 juta untuk urus dokumen yang diperlukan. Tapi saya usahakan, yang penting bisa kembali kerja," ungkapnya.

Sesuai jadwal, Willy kembali mendapatkan jadwal bekerja pada bulan Juli mendatang. Meskipun sudah mendapatkan panggilan bekerja, namun aktivitas di kapal pesiar belum normal.

Sementara ia bekerja dengan sistem kontrak, dan akan mendapatkan waktu untuk menikmati liburan setelah kontrak tersebut selesai.

"Kalau saya sekarang sudah kontak ketiga. Untuk lamanya kontrak, baru akan mengetahui setelah nanti join di kapal, sesuai dengan LOE (Letter of Employee)," jelasnya.

Baca Juga: PMI Asal Karangasem Mulai Cari Rekomendasi Paspor

Baca Juga: 2.702 Pekerja Migran Indonesia Sudah Berangkat, Biaya Swab Test Dirasa Memberatkan PMI Bali 

Sementara itu Kepala Bidang Perluasan Kesempatan Kerja, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung I Nyoman Sukadana menjelaskan, berdasarkan data dari tahun 2020 hingga Maret 2021, sudah ada 171 Pekerja Migran Indoensia asal Klungkung yang kembali bekerja ke luar negeri.

"Jumlah itu campur-campur, ada yang di pesiar ada juga yang kerja di darat," ungkap Sukadana.

Umumnya yang sudah berangkat itu, kebanyakan bekerja di bidang terapis spa dengan tujuan ke Dubai.

"PMI yang banyak berangkat tahun ini itu terapis spa dengan tujuan kerja ke Dubai," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved