Berita Denpasar
Jelang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Denpasar, Dishub Bakal Buat Rute Khusus Bus Sekolah
Jelang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Denpasar, Dishub Bakal Buat Rute Khusus Bus Sekolah
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Setelah pelaksanaan simulasi akan dilanjutkan dengan evaluasi.
“Setelah evaluasi dan bisa dilaksanakan maka akan kami terapkan. Karena kami harus hati-hati dalam penerapannya, tidak boleh gegabah,” kata Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama saat dihubungi Rabu, 5 Mei 2021.
Terkait dengan rencana tersebut, Disdikpora Denpasar juga telah menghentikan sementara pendaftaran bagi sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SMP.
Penghentian ini dilakukan, dikarenakan pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan Pj. Sekda Kota Denpasar untuk pembahasan petunjuk teknis PTM.
“Sementara kami hentikan dulu pendaftarannya. Kami akan melakukan rapat dulu dengan Pj. Sekda terkait dengan juknisnya, apa akan pakai Perwali atau bagaimana. Ini biar ada pegangan juga bagi sekolah,”
Baca juga: 5 Instruksi Presiden Jokowi Soal Sekolah Tatap Muka, Dari Pengaturan Kapasitas hingga Durasi Belajar
Sementara itu, sampai saat ini sudah 34 sekolah di Denpasar yang mendaftar ke Disdikpora untuk ikut PTM.
34 sekolah tersebut mulai dari Satuan Pendidikan Kerja (SPK) dan SMP negeri maupun swasta.
Ia mengatakan, jika dilihat dari kesiapan sekolah, hampir semua sekolah di Denpasar sudah siap untuk PTM.
Ia menambahkan, walaupun sekolah tersebut melakukan pendaftaran untuk ikut PTM, namun pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan kesiapan sekolah tersebut.
“Nanti akan dicek lagi ke sekolah tersebut, apakah sudah benar siap dalam hal prasarana maupun pendukung lainnya,” katanya.
Untuk bisa mengikuti PTM ini, sekolah harus memenuhi 15 item yang dipersyaratkan mulai dari persetujuan orang tua, pendukung protokol kesehatan, hingga rencana pelaksanaan pembelajaran.
Persiapan yang juga sangat diperlukan dalam PTM ini yakni kapasitas internet.
“Karena pembelajarannya pakai sistem shift. Sehingga siswa yang di rumah juga harus ikut belajar sehingga diperlukan koneksi internet yang bagus,” katanya.
Sementara itu, untuk pembagian shift di masing-masing sekolah ditentukan oleh masing-masing sekolah.
Adapun durasi pembelajaran saat tatap muka juga dibatasi yakni 2 jam.