Berita Tabanan
Tabanan Bahas Rencana PTM Tahun 2021/2022, Dinas Pendidikan Lakukan Simulasi Dalam Waktu Dekat
Dinas Pendidikan mengundang stakeholder terkait untuk melakukan pembahasan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di Kantor Bupati Tabanan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pendidikan mengundang stakeholder terkait untuk melakukan pembahasan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di Kantor Bupati Tabanan, Kamis 17 Juni 2021.
Pembahasan tersebut dilakukan menindaklanjuti amanat surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri terkait pelaksanaan PTM di tahun ajaran 2021/2022.
Sebelum pelaksanannya nanti, akan menunggu kebijakan pimpinan daerah dan dilakukan simulasi PTM tersebut.
Sebelumnya, kajian mengenai PTM lengkap dengan skenario penerapannya memang sudah dirancang Dinas Pendidikan (Disdik).
Namun kajian tersebut merupakan kajian tahun ajaran lalu sehingga saat ini harus memperbarui lagi.
• Persiapan PTM di Denpasar, 88 Persen Guru dan Tendik Sudah Terima Vaksin Covid-19 Dosis Kedua
• Nadiem Makarim Tegaskan Tidak Ada Perubahan SKB Soal PTM Terbatas
Rapat koordinasi kali ini melibatkan unsur pendidikan, Dinas Kesehatan, BPBD, Dishub, sampai dengan Satpol PP.
Plt Asisten I Sekretaris Daerah Tabanan, Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya menyampaikan arahan dari pimpinan agar pihak terkait yakni Dinas Pendidikan melakukan simulasi terlebih dahulu.
"Sesuai arahan pimpinan terkait PTM, sebelum kajian masuk pimpinan, wajib disimulasikan dulu," kata Satria Tenaya saat rakor tersebut, Kamis 17 Juni 2021.
Dia menjelaskan, untuk pelaksanaan simulasi dianjurkan kepada sekolah-sekolah yang berada di zona hijau.
Kemudian, tenaga pendidik maupun kependidikannya sebagian besar sudah memperoleh vaksin. Dan jumlah siswanya relatif banyak.
"Penerapannya (simulasi) nanti akan disesuaikan dengan juknis," tegasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyarankan agar simulasi tersebut dilakukan dua pekan menjelang tahun ajaran baru dimulai.
Atau jika dilihat dari kalender pendidikan harus dilaksanakan simulasi sebelum 12 Juli 2021 mendatang.
"Kajian dan hasil simulasi itu baru diajukan ke pimpinan. Apapun hasilnya nanti itu dilaporkan ke pimpinan. Setelah itu baru pimpinan bisa buat rekomendasi berani atau tidaknya menerapkan PTM. Minimal seminggu sebelum kegiatan sekolah di tahun ajaran baru ini dimulai," imbuhnya.
Satria Tenaya menegaskan, jika perlu dilakukan percobaan PTM dengan menerapkannya dua kali seminggu.
Dan jika memang dirasa berjalan lancar tanpa kendala berarti bisa ditingkatkan lagi menjadi tiga kali dan seterusnya.
"Itu yang baru-baru ini sempat kami diskusikan dengan Sekda. Memang disarankan simulasi itu sangat perlu dilakukan," tandasnya.
• Soal Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli, Nadiem Makarim: Keputusan Pilih PTM atau PJJ Ada di Orang Tua
• Pemkab Badung Tak Berani Pastikan Kapan PTM Digelar, Rencana di Bulan Juli Terancam Batal
Gelar Simulasi PTM Dalam Waktu Dekat
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra menyampaikan, pihaknya telah mengundang stakeholder terkait seperti dewan pendidikan, komite, perwakilan orang tua dan beberapa pihak terkait untuk membahas rencana diberlakukannya pembelajaran tatap muka tahun ajaran baru mendatang.
"Kita koordinasi terkait dengan persiapan PTM dengan melibatkan stakeholder-stakeholder terkait," kata Putra.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memantapkan kembali rencana pelaksanaan PTM pada tahun ajaran baru 2021/2022 mendatang.
Kemudian hasil dari simulasi tersebut nantinya disampaikan ke pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya.
"Terkait dengan telaah, yang kemarin kita rubah kembali. Kemudian untuk melengkapi dokumen itu kita akan sampaikan hasil dari simulasi nanti. Hasil rapat akan kita sampaikan ke pimpinan juga," ungkapnya.
Kemudian untuk kajian kepada Bupati, kata dia, sebenarnua sudah dirancang oleh Disdik Tabanan sejak tahun ajaran lalu.
Namun karena dinamika perkembangan Covid-19, kajian itu dirasa perlu diperbarui sehingga da perubahan-perubahan.
"Untuk memperkuat kajian tersebut, simulasi akan segera kami laksanakan," tandasnya.
Untuk diketahui, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Kabupaten Tabanan akan dilaksanakan secara online dan manual berbasis banjar mulai Senin 21 Juni 2021 mendatang.
Sistem online akan dilaksanakan untuk jenjang SMP dan sistem manual berbasis banjar akan dilaksanakan jenjang SD.
Sementara untuk TK/PAUD akan dibebaskan dalam artian orang tua siswa langsung ke sekolah untuk mendaftar.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Tabanan, untuk jenjang TK/PAUD proses pendaftaran, pengumuman dan pendaftaran kembalinya akan diatur oleh sekolah masing-masing.
Terpenting tetap menerapkan protokol Kesehatan.
Jenjang Sekolah Dasar, proses pendaftaran akan dilakukan secara manual melalui kepala wilayah masing-masing mulai 21-26 Juni mendatang.
• Komisi IV Panggil Dinas Pendidikan dan Kesehatan Bahas PTM di Tabanan
• Pemkab Tabanan Masih Pertimbangan PTM, Lihat Kondisi Lapangan dan Ketuntasan Vaksinasi Guru
Kemudian akan dilanjutkan dengan proses verifikasi oleh panitia PPDB mulai 28 Juni-1 Juli 2021. Kemudian pengumuman hasil verifikasi akan dilaksanakan Sabtu 3 Juli 2021 dan proses daftar ulang bisa dilakukan mulai 5-7 Juli 2021.
Untuk jenjang SMP, proses pendaftaran akan dilakukan secara online mulai 21-23 Juni mendatang sejak pukul 08.00-13.00 Wita.
Kemudian akan dilanjutkan dengan proses verifikasi oleh panitia PPDB juga dilakukan bersamaan dengan pendaftaran mulai 21 Juni-23 Juni 2021.
Kemudian pengumuman hasil verifikasi akan dilaksanakan Jumat 25 Juni 2021 dan proses daftar ulang bisa dilakukan mulai 5-7 Juli 2021 pukul 08.00-13.00 Wita.
Untuk proses pendaftaran pada jenjang SMP ini siswa bisa langsung melakukannya pada link http://ppdb-tabananerabaru.com
“Proses penerimaan siswa baru (PPDB) di Tabanan akan kita mulai pekan depan, Senin 21 Juni 2021. Untuk SD kita terapkan secara manual akan dikoordinir oleh masing-masing kawilnya kemudiann untuk SMP kita berlakukan secara online seluruhnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra saat dikonfirmasi Senin 14 Juni 2021.
Putra menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengumumkan skema proses PPDB di Tabanan kepada seluruh sekolah untuk jenjang PAUD, SD dan SMP.
Prosesnya nanti akan dilaksanakan secara online dan juga manual.
Untuk sistem online akan dilaksanakan di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sistem online yang dimaksud ini adalah siswa hanya perlu mendaftar diri lewat web yang sudah disediakan pihak Dinas Pendidikan.
Hal ini berlaku seperti tahun ajaran sebelumnya, hanya saja perbedaan tahun ini adalah seluruh SMP melaksanakannya dengan online.
"Untuk sistem online ini kita sudah siap 100 persen dan sudah kita siapkan operatornya juga," ungkapnya.
Kemudian, kata dia, untuk teknis proses pendaftarannya telah disosialisasikan oleh pihak sekolah.
Pertama para siswa bisa langsung mengakses web yang telah disediakan oleh pemerintah yakni di http://ppdb-tabananerabaru.com. Selanjutnya, peserta didik hanya tinggal memasukkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) secara mandiri.
“Di sana siswa akan mengisi seluruh identitas dirinya dan melakukan unggah berkas dokumen persyaratan dengan format .jpeg atau .png. kemudian ukuran maksimal setiap dokumen 1 MB,” ungkapnya.
Seperti diketahui, untuk PPDB ada empat jalur yang diterapkan. Yakni jalur zonasi 65 persen, perpindahan orang tua 5 persen, Prestasi 15 persen, dan afirmasi 15 persen.