Seputar Tipes

Benarkah Kelelahan Penyebab Utama Penyakit Tipes? Berikut Penjelasannya

Masyarakat kita memang sudah terbiasa menyebutkan jika ada yang panas akan mengira sudah terkena tipes.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
(SHUTTERSTOCK/Kateryna Kon)
lustrasi - Benarkah Kelelahan Penyebab Utama Penyakit Tipes? Berikut Penjelasannya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Benarkah Kelelahan Penyebab Utama Penyakit Tipes? Berikut Penjelasannya

Siapa yang pernah mendengar ungkapan bekerja terus sampai tipes?

Mungkin beberapa kaula muda sangat sering menyampaikan hal tersebut dengan temannya yang bekerja sampai tidak ingat waktu.

Lalu apa itu sebenarnya penyakit tipes?

Apakah cukup berbahaya untuk tubuh?

Dokter Umum Puskemas Banjarangkan 2, dr. I Gusti Ngurah Agung Manik Rucika memberikan penjelasan terkait bagaimana penyakit tipes atau demam tifoid ketika menyerang tubuh.

Baca juga: Begini Cara Diagnosis Tipes agar Tak Tertukar dengan Penyakit Lain

Baca juga: Kenali Gejala Tipes yang Hampir Serupa dengan Penyakit Lain

Baca juga: Bisa Menular Lewat Tinja, Apakah Penyakit Tipes Berbahaya?

"Tipes ini asalnya dari bakteri yang bernama Salmonella Typhi. Gejala awalnya seperti panas, biasanya panasnya khas seperti dirasakan sore hingga malam hari, dan di pagi harinya biasa tidak merasakan panas dibadan. Dan biasanya juga menyerang pencernaan," katanya Kamis (1 Juli 2021).

dr. Rucika menjelaskan, indikator angka untuk mengecek kadar tifoid yang ada dalam tubuh ketika pasien merasakan gejala panas.

Dan pengecekan tersebut bisa dilakukan melalui titer tifoid.

Selain itu, kadar tifoid dapat diperiksa melalui IgM dan IgG.

Dan memang pemeriksaan tifoid yang paling golden standar yakni pemeriksaan tifoid dengan biakan empedu.

Baca juga: Faktor Risiko Terkena Penyakit Tipes, Termasuk Jajan Sembarangan dan Kebiasaan Tidak Cuci Tangan

Baca juga: Makanan Untuk Penderita Tipes dan Pantangan, Jauhi Gorengan

Baca juga: Antibiotik dan Obat Alami Untuk Tipes serta Saran Dokter Agar Cepat Sembuh

"Tapi jarang kita lakukan dengan biakan empedu. Biasanya untuk tifoid kita gunakan pengecekan titer. Dan biasanya naik lebih dari seperempat," katanya.

"Contohnya, saat ini dia panasnya lima hari, biasanya khasnya sore sampai malam hari panasnya karena bakteri tersebut bereaksi pada malam hari, jadi lima hari kita cek titernya dia meningkat jadi 1/60, 1/320 hingga 1/640. Biasanya itu ada peningkatan tifoid. Tapi kita di Indonesia itu sudah menjadi penyakit tropis atau endemi," tambahnya.

Namun dalam setahun, dapat dikatakan seseorang akan jarang terkena tipes.

Masyarakat kita memang sudah terbiasa menyebutkan jika ada yang panas akan mengira sudah terkena tipes.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved