Benjolan hingga Mulut Berbulu, Ini 1 Kondisi Kulit Yang Bisa Dialami Penderita HIV 

Kondisi tersebut diantaranya sarkoma kaposi, sariawan dan herpes, disebabkan oleh kuman yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Editor: Eviera Paramita Sandi
kompas.com
Ilustrasi Sariawan 

TRIBUN-BALI.COM - Kenali kondisi kulit yang bisa terjadi pada penderita HIV/AIDS. 

Ada kondisi tertentu yang umum terjadi pada penderita HIV/AIDS. 

Kondisi tersebut diantaranya sarkoma kaposi, sariawan dan herpes, disebabkan oleh kuman yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Atas keadan tersebut mereka disebut infeksi "oportunistik".

Baca juga: Penyebab Benjolan di Bibir, Mulai Infeksi Virus Hingga Alergi 

Adapun tanda yang lain, seperti fotodermatitis, dapat dikaitkan dengan peradangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif ketika dihidupkan kembali selama terapi obat antiretroviral atau karena obat itu sendiri.

Berikut adalah beberapa kondisi kulit yang lebih umum terkait dengan HIV/AIDS.

1. Moluskum kontagiosum

Ini adalah infeksi kulit akibat virus yang sangat menular yang dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak kulit ke kulit, dengan berbagi linen, atau hanya dengan menyentuh benda yang sama.

Moluskum kontagiosum menyebabkan benjolan berwarna merah muda atau daging pada kulit.

Pada orang dengan HIV/AIDS, wabah lebih dari 100 benjolan dapat terjadi.

Meskipun benjolan pada umumnya tidak berbahaya, mereka tidak akan hilang tanpa pengobatan jika Anda menderita AIDS.

Dokter Anda dapat memilih untuk membekukan benjolan dengan nitrogen cair (cryosurgery) atau menghancurkannya dengan laser atau salep topikal.

Perawatan umumnya akan diulang setiap 6 minggu atau lebih sampai mereka hilang.

2. Virus herpes

Beberapa jenis virus herpes umum terjadi pada orang dengan AIDS.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved