Corona di Bali

Percepat Pemerataan Vaksin di Jembrana, Polsek Negara dan Vaksinator Vaksinasi Door to Door

Untuk mempercepat pemerataan vaksin di Jembrana Kapolsek Negara bersama Vaksinator UPTD Puskesmas Negara I secara langsung mendatangi rumah warga

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 - Percepat Pemerataan Vaksin di Jembrana, Polsek Negara dan Vaksinator Vaksinasi Door to Door 

Dia menjelaskan, jumlah sasaran tersebut akan terus bertambah setiap harinya.

Terlebih lagi, Senin 12 Juli 2021 besok akan menjadi hari pertama tahun ajaran baru 2021/2022 sehingga data dari sekolah untuk kelas VII dan kelas X sudah jelas.

"Begitu tahun ajaran baru dimulai akan lebih efektif lagi. Karena data siswa kelas VII di SMP dan X di SMA sudah jelas," imbuhnya.

Disinggung mengenai pelaksanaannya sejauh ini, dr Suratmika menyatakan vaksinasi terhadap kelompok usia remaja ini juga akan diatur sedemikian rupa.

Di masing-masing kecamatan dilakukan secara terjadwal dalam setiap harinya. Baik di salah satu sekolah atau Puskesmas setempat.

"Sampai saat ini, yang diutamakan diatur adalah di Kecamatan Tabanan dan Kediri. Sebabnya karena jumlah sekolahnya di dua wilayah ini relatif banyak. Berbeda dengan di kecamatan lain yang jumlahnya relatif sedikit sasarannya. Jumlah sekolahnya juga rata-rata satu. Sehingga datanya tidak tumpang tindih nanti," ungkapnya.

Bagiamana dengan capaian vaksinasi secara umum atau keseluruah di Tabanan?

Kadiskes Tabanan menyatakan, untuk berbagai kelompok prosentasenya saat ini sudah 92,5 persen.

Berbagai kelompok yang dimaksud adalah seperti nakes, pelayan publik, pegawai negeri, aparat penegak hukum, lansia, masyarakat umum, dan usia remaja.

Varian Delta Belum Ada di Tabanan

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr I Nyoman Suratmika mengayakan, hingga saat ini Tabanan sangat bersyukur karena varian baru Covid 19 belum ada yang masuk.

Bahkan, pihaknya sudah sempat mengajukan sampel ke pusat melalui Badan Pelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Provinsi Bali, beruntung hasilnya masih negatif.

"Kami sudah beberapa kali melakukan uji sampel. Caranya itu, untuk kasus-kasus yang mencurigakan, seperti penyebarannya tinggi, jumlahnya banyak, gejalanya sulit didiagnosa, diambil sampelnya. Tapi hasilnya sejuh ini negatif," ungkapnya.

"Semoga tidak sampai ada ke Tabanan. Sehingga masyarakat kami harapkan agar bersama-sama lebih perketat lagi protokol kesehatan," imbaunya.(*)

Kumpulan Artikel Corona di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved