Berita Karangasem

Pengrajin Dandang di Karangasem Keluhkan Sulitnya Mendapat Bahan Baku

Pengrajin  dandang di Karangasem mengeluh lantaran bahan baku untuk membuat dandang mulai langka semenjak dua bulan terakhir.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Pengrajin dandang di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, bekerja untuk menuntaskan permintaan pemesan. 

Pedagang di pasar sudah berani membeli dalam jumlah banyak. Seperti pedagang di Pasar Tukad Ling, Kecamatan Kubu. Pasar Pesangkan, Kecamatan Selat, dan Pasar Rubaya.

Baca juga: Suartini: Penolakan Warga Terhadap PMI Jadi Kasus Yang Menantang Selama Menjabat Kapolres Karangasem

Perharinya pengrajin mampu jual sekitar 30 - 40 unit. Sedangkan sebelum COVID19, penjualan dandang bisa capai angka 60 - 80 perhari, tergantung permintaan.

Harga perbiji bervariasi, tergantung ukuran.

Pengrajin kesulitan bahan. Pengiriman  dari Jawa brkurang sejak pandemi Covid-19.

"Di Desa Bungaya Kangin ada sekitar 12 pengrajin dandang. Semuanya mengaku kesulitan memperoleh bahan bakunya. Kadang kita tak memproduksi dandang karena kehabisan bahan,"tambah Kasmiun.

Baca juga: Hemat Anggaran, Tujuh OPD di Karangasem Akan Digabung

Kini pengrajin hanya memiliki bahan baku seadanya. Cukup untuk beberapa hari.

Kata Kasmiun, semua pengrajin berharap kondisi kembali normal seperti sebelumnya. Bahan baku banyak, dan produksi dandang kembali lancar.

"Permintaan meningkat, dan perekonomian warga kembali menggeliat. Pandemi COVID19 bisa  berlalu, dan  bisa beraktivitas normal" tambahnya. (*)

Berita lainnya di Berita Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved