Berita Bali
Kepala BNN RI Petrus Golose Gandeng UNUD Bali Jadi Kampus 'BERSINAR' Lawan Extraordinary Crime
Kepala Badan Narkotika Nasional RI, Komjen Dr. Petrus Reinhard Golose, menggandeng Universitas Udayana Bali
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Badan Narkotika Nasional RI, Komjen Dr. Petrus Reinhard Golose, menggandeng Universitas Udayana Bali untuk menjadi agent of change bersih dari narkoba (Bersinar) baik di lingkungan kampus maupun masyarakat lebih luas.
Tak dipungkiri, permasalahan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba telah mengancam seluruh lapisan masyarakat di penjuru negeri, termasuk di segmen lingkungan pendidikan.
Kejahatan narkoba yang mengancam pilar bangsa membutuhkan upaya penanggulangan yang serius dari segala lini terutama generasi muda yang menjadi penerus pembangunan bangsa.
Kepala BNN RI memberikan materi seputar permasalahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika dalam rangka Student Day Era Pandemi Covid-19 Tahun 2021 yang digelar oleh Universitas Udayana secara virtual, Kamis 12 Agustus 2021.
Baca juga: Pemilihan Rektor Universitas Udayana Menggunakan Sistem e-Voting, Ini Alasannya
Golose yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Bali ini menjelaskan kepada civitas akademika Unud tentang Strategi War On Drugs Menuju Indonesia Bersih Narkoba.
Ia menuturkan, bahwa kejahatan narkotika merupakan salah satu jenis kejahatan extraordinary crime yang terorganisir lintas negara/internasional dan dapat menjadi ancaman serius karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
“Sehingga perlu adanya perlawanan terhadap salah satu kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Daya rusaknya lebih serius dari kejahatan korupsi dan terorisme karena merusak otak yang tidak ada jaminan sembuh,” tegas Kepala BNN RI dalam paparannya.
Ia menyebut tren supplay narkotika Asia khususnya Indonesia didominasi oleh Methamphetamine yang diedarkan melalui jalur darat, laut dan udara mengingat letak indonesia yang strategis.
Namun demikian, 80 persen penyelundupan di Indonesia menggunakan jalur laut.
“Jaringan internasional mengedarkan narkotika ke Indonesia, semuanya pernah masuk ke Bali,” tuturnya.
Menurut sumber dari Penelitian BNN dan Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI angka prevalensi Provinsi Bali sendiri sebanyak 15.091 orang, di mana penduduk yang tinggal di perkotaan cenderung lebih tinggi tingkat keterpaparannya.
“Dengan melaksanakan Strategi War on Drugs, diharapkan dapat menciptakan kondisi Indonesia Bersinar di mana mulai dari tingkat Desa/Kelurahan berupa Desa Bersih Narkoba (Bersinar),” jelas Kepala BNN.
Baca juga: Pemilihan Rektor Universitas Udayana Menggunakan Sistem e-Voting, Ini Alasannya
Desa Bersinar sebagai satuan wilayah setingkat Desa/Kelurahan memiliki kriteria tertentu dalam pelaksanaan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) untuk dilaksanakan secara massif.
"Melalui pertemuan ini saya meminta komitmen Ibu Rektor untuk menjadikan Universitas Udayana sebagai Kampus Bersinar, Bersih Narkoba, dan saya juga mengajak untuk bersama-sama perangi narkotika, War On Drugs, terutama di tanah Bali" pungkas Dr. Petrus Reinhard Golose. (*).
Kumpulan Artikel Bali