Corona di Bali

Kasus Jenazah Tertukar di Gianyar, Suami MR juga Wafat, Bendesa Tanya Pembiayaan Swab

Bendesa Tanya Pembiayaan Swab, SE PHDI dan MDA Bali Wajib Tes Sebelum Upacara, Kasus Jenazah Tertukar, Suami MR juga Wafat

tribun bali/ i wayan eri gunarta
Tampak kuburan jenazah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di Desa Adat Tengkulak Kaja, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, pada Jumat 13 Agustus 2021 - Kasus Jenazah Tertukar di Gianyar, Suami MR juga Wafat, Bendesa Tanya Pembiayaan Swab 

Apalagi saat ini, kata dia, penyebaran Covid-19 di Bali masih cukup tinggi dan munculnya varian baru yakni Delta justru semakin membuat peningkatan kasus baru.

“Tujuannya melindungi alam, krama, dan kebudayaan Bali agar tetap rajeg," ujarnya.

"Sehingga tatanan kehidupan Krama Bali bisa cepat normal kembali. Selain itu meningkatkan kesadaran bahwa penanganan Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama, dan mempercepat pemutusan mata rantai penularan virus,” sambung dia.

Pihaknya bersama PHDI memutuskan untuk melakukan berbagai pembatasan-pembatasan dalam pelaksanaan upacara panca yadnya.

Di antaranya dengan prokes ketat dan kewajiban pelaksanaan swab test, baik berbasis PCR maupun antigen sebelum pelaksanaan upacara.

Terkait hal ini, Made Selamet mengaku akan mengikuti surat edaran ini.

Namun sebelum itu, ia akan menanyakan teknis penerpannya ke pihak terkait, terutama dalam hal pembiayaan tes.

"Rencana kami akan seperti itu. Tapi saya akan koordinasi dengan pihak puskesmas dulu. Apakah itu ada biaya atau bagaimana. Kebetulan di bulan Agustus ini, masyarakat kami tidak ada mengadakan upacara. Cuman di bulan September baru ada," tandasnya.

Baca juga: Batasi Panca Yadnya, PHDI Bali Imbau Upacara Ngaben Dipendem Dahulu

Bantah Klaster Ritual

Jero Bendesa Tengkulak Kaja, Made Selamet menilai, kasus Covid-19 di wilayahnya bukan dari klaster upacara.

Ia mengatakan, warganya yang meninggal dunia tidak pernah keluar rumah karena sudah tua.

"Kalau dibilang dari klaster upacara pengabenan waktu ini, tidak mungkin. Sebab yang bersangkutan tidak pernah keluar karena faktor usia," ujarnya.

Meski demikin, ia akan memperketat penerapan protokol kesehatan dan akan kembali mengaktifkan Satgas Gotong Royong.

Sejauh ini, ia mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam berbagai kegiatan adat.

Ia juga berpesan kepada krama untuk taat pada aturan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved