Berita Denpasar
Kisah Sepi Nengah, Kusir Delman di Kota Denpasar, Pergi Kosong, Pulang pun Sama
Di balik hiruk pikuknya Kota Denpasar dengan kendaraan-kendaraan, masih terdapat delman atau dokar yang beroperasi.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Selain berdampak padanya, dua anak Nengah pun juga terpaksa harus dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Di usia yang terbilang sudah cukup senja, sebenarnya Nengah sudah tidak diperbolehkan menarik delman lagi oleh anaknya.
"Sebenarnya sudah tidak dikasih sama anak-anak narik delman, tapi kalau saya hanya diam di rumah saja malah badan terasa sakit. Terlebih saat ini dua anak saya sudah dirumahkan karena Corona. Jadi saya harus bekerja," kata kakek delapan cucu ini.
Delman Nengah ini beroperasi pukul 12.00 Wita hingga 16.00 Wita.
Biasanya ia mangkal di Jalan Gajah Mada, Denpasar.
Tak jarang juga melipir ke Jalan Surapati dengan harapan bisa mendapatkan penumpang.
Sudah 50 tahun lebih menjadi seorang kusir, Nengah mengaku tidak susah merawat kuda.
Kuda yang ia gunakan untuk delmannya pun merupakan milik sendiri dan dibelinya dua tahun silam.
"Kalau dibilang tidak susah, ya tidak susah sebenarnya merawat kuda. Itu semua tergantung kesenangan masing-masing saja. Hanya saja saat ini agak susah mencari rumput untuk pakannya," lanjut pria berumur 75 tahun tersebut.
Untuk tarifnya, sekali angkutan menaiki delman Nengah hanya dibanderol dengan Rp 50 ribu.
Delman Nengah ini muat hingga tiga orang.
Baca juga: KISAH Ktut Tantri: Sosok Perempuan Amerika Pindah ke Bali, Berjuang Bersama Bung Tomo & Bung Karno
Di usianya yang sudah sangat senja, tak banyak harapan Nengah.
Ia hanya ingin anak-anaknya kembali mendapatkan pekerjaan dan pandemi Covid-19 ini bisa segera berlalu.
(Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami)
Kumpulan Artikel Denpasar