Berita Klungkung
Tidak Ada Koperasi "Sakit" di Klungkung Selama Pandemi, Meski Penjualan Menurun hingga Kredit Macet
Meski mengalami masalah penjualan menurun, permodalan, dan kredit macet, tidak ada koperasi "sakit" selama pandemi
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Koperasi di Klungkung, Bali, mengalami masa-masa sulit selama pandemi Covid-19.
Mereka harus tetap bertahan, di tengah berbagai masalah, seperti penjualan menurun, permodalan, dan kredit macet.
Permasalahan inilah yang ditemukan oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat meninjau sejumlah koperasi di Klungkung, Jumat 27 Agustus 2021.
Adapun koperasi yang dikunjungi Suwirta, yakni Koperasi Konsumen Mitra Harum Mandiri di Semarapura Klod Kangin Klungkung.
Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan Anugrah Semeton Sejahtera di Jalan Raya Bukit Buluh Desa, Desa Gunaksa.
Baca juga: Desa Adat di Klungkung Awasi Pantai, Masyarakat Diminta Banyupinaruh di Rumah
Koperasi Konsumen Panya Artha Semaya di Dusun Pasekan, Desa Dawan Kaler, Koperasi Anugrah Semeton Sejahtera di Jalan Sawo Kabeh Dawan Klod.
Juga KUD Artha Wiguna, di Jalan Raya Gelgel, dan Koperasi Jasa Angkutan Siswa Klungkung, di Terminal Klungkung.
Rata-rata koperasi itu mengalami masalah yang sama selama pandemi, yakni penjualan menurun, permodalan, dan kredit macet.
Bahkan ada informasi beberapa koperasi sulit beroperasional. Sebab anggotanya tidak sanggup membayar cicilan, juga banyak yang menarik simpanannya.
Meskipun demikian, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa menegaskan tidak ada koperasi "sakit" selama pandemi.
"Tidak ada (koperasi "sakit"), cuma bupati mendukung koperasi di masa pandemi seperti ini," ungkap Ardiasa, Jumat 27 Agustus 2021.
Dari hasil tinjauannya, Suwirta berharap koperasi bersaing dengan berinivasi dan tidak berpangku tangan dalam situasi kali ini.
Pihaknya juga mengingatkan agar belajar dari pengalaman kegagalan dari koperasi tidak tertib.
Sepeti misalnya, masalah administrasi di masing-masing koperasi, agar rampung dilaksanakan tepat waktu.
"Jangan menunda-nunda kalau bisa secepat-cepatnya. Sekali tertunda maka akan menjadi masalah besar," ungkap Suwirta.
Baca juga: Rencanakan Alih Bahasa Lontar, Museum Semarajaya Klungkung Siap Terima Sumbangan Lontar dari Warga