Berita Jembrana
Menteri Erick Thohir Dorong Jembrana Lumbung Pangan Bali
Di Masa Pandemi, sektor pariwisata menjadi sektor paling terkena dampak di Provinsi Bali. Beberapa kabupaten yang mengandalkan sektor pariwisata seba
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: M. Firdian Sani
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Di Masa Pandemi, sektor pariwisata menjadi sektor paling terkena dampak di Provinsi Bali.
Beberapa kabupaten yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai tulang punggung merasakan dampaknya.
Namun, tidak dengan kabupaten Jembrana yang masih tetap bertahan dengan sektor pertanian perkebunan, perikanan dan kelautannya.
Oleh karena ketahanan itu pulalah, Menteri BUMN RI, Erick Thohir, meminta supaya Jembrana bertahan sebagai lumbung pangan di Bali.
• Erick Thohir Dikabarkan Akan ke Gianyar Besok, Beri Bantuan Dana Pakan Monyet hingga Sembako
Menteri BUMN, Erick Thohir saat lawatannya ke Jembrana mengatakan, bahwa kabupaten ujung barat Pulau Bali ini berfokus pada sektor pangan atau fokus di luar pariwisata.
Jembrana diharapkannya, berbeda dengan Kabupaten lain di Bali yang bergantung pada pariwisata.
Jembrana menjadi salah satu kabupaten yang relatif stabil perekonomian karena fokus ke pangan.
“Kami mendorong agar jadi lumbung pangan. Jadi kekuatan sendiri dalam sektor perekonomian. Contohnya saja di Sumatera adalah Lampung, jadi terbaik karena hasil pangan. Begitu juga Banyuwangi juga salah satunya hasil pangan,” ucapnya, Minggu 19 September 2021.
Dijelaskannya, bahwa dengan lumbung pangan maka petani harus sejahtera.
Baca juga: Kekayaan Nurhali, Kepsek SMK Sejajar dengan Prabowo dan Erick Thohir, Padahal Punya Utang Rp 46 Juta
Dengan posisi harga gabah Rp 3.700 per kilogram dan harga jual beras Rp 11.000 per kilo, sangat jauh perbandingan harganya.
Karena itu untuk menyikapi hal tersebut, perlu intervensi dengan lebih baik.
“Terkait UMKM, kami juga sudah memanggil bank Himbara dan menginstruksikan agar siap membantu UMKM,” jelasnya.
Selain pertanian, sambungnya, memang yang perlu digenjot ialah UMKM. Sebab, UMKM di Indonesia masih sangat rendah yakni di bawah 20 persen.
Jauh dibandingkan dengan negara tetangga ASEAN seperti Malaysia dan Thailand yang sudah diatas 50 persen. Maka dari itu harus ditingkatkan 30 persen secara bertahap.
• Kekayaan Nurhali, Kepsek SMK Sejajar dengan Prabowo dan Erick Thohir, Padahal Punya Utang Rp 46 Juta
Dan saat ini, BRI dan Pegadaian sudah sinergi, pendanaan UMKM menjadi akses yang siap dan berguna dengan baik.
Begitu juga kerjasama BRI dengan tenaga migran.
“Dalam kunjungan kali ini kami meninjau pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Kami memastikan penerapan protokol kesehatan termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi sudah diterapkan dengan baik,” bebernya. (*)
Ikuti berita terkini Tribun Bali