Tips Kesehatan
JANGAN DITERUSKAN, 17 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Merusak Jantung
JANGAN DITERUSKAN, berbahaya, 17 kebiasaan buruk ini bisa merusak jantung, berikut penjelasan lengkapnya
7. Tidak melakukan flossing
Ada hubungan kuat antara penyakit gusi dan penyakit jantung. Jika Anda tidak melakukan flossing (membersihkan gigi dengan benang), plak yang lengket dan sarat bakteri bisa menumpuk seiring waktu.
Kondisi ini pada giliranya dapat menyebabkan penyakit gusi. Alasanya adalah bahwa bakteri ini bisa memicu peradangan dalam tubuh.
“Peradangan mempromosikan semua aspek dari aterosklerosis,” kata Dr. Ostfeld. Di sisi lain, mengobati penyakit gusi akan dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah.
8. Makan kalori kosong
Makanan tinggi gula, lemak, dan minyak dapat menghasilkan kalori tanpa banyak nutrisi yang bisa digunakan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet penuh kalori kosong bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
Jadi, carilah makanan padat nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, makanan laut, telur, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Daging dan unggas tanpa lemak, bersama dengan susu bebas lemak dan rendah lemak juga bisa menjadi pilihan yang baik.
9. Konsumsi alkohol berlebihan
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol terlalu banyak bisa membahayakan kesehatan. Konsumsi alkohol secara berlebihan di antaranya telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi (hipertensi).
Kadar lemak darah tinggi, dan gagal jantung. Selain itu, kalori ekstra dari alkohol dapat menyebabkan penambahan berat badan, ancaman bagi kesehatan jantung.
10. Menghentikan atau melewatkan obat
Minum obat memang tidak menyenangkan. Obat-obatan juga bisa memiliki efek samping. Tapi, Anda tak boleh tiba-tiba tak lagi mengonsumsi obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini bisa terjadi jika Anda merasa sudah baik-baik saja.
"Tekanan darah tinggi disebut sebagai silent killer karena Anda tidak merasakannya. Mengatakan Anda merasa baik-baik saja bukanlah pembenaran untuk menghentikan konsumsi obat untuk kondisi ini," jelas Dr. Ostfeld.
11. Berasumsi tidak memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular, termasuk stroke, penyakit jantung, dan gagal jantung mengambil lebih banyak nyawa di sejumlah negara daripada penyakit lainnya, termasuk kanker.