Tips Kesehatan

JANGAN DITERUSKAN, 17 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Merusak Jantung 

JANGAN DITERUSKAN, berbahaya, 17 kebiasaan buruk ini bisa merusak jantung, berikut penjelasan lengkapnya

Editor: Irma Budiarti
Net
Ilustrasi Penyakit Jantung. JANGAN DITERUSKAN, berbahaya, 17 kebiasaan buruk ini bisa merusak jantung, berikut penjelasan lengkapnya. 

TRIBUN-BALI.COM - JANGAN DITERUSKAN, berbahaya, 17 kebiasaan buruk ini bisa merusak jantung.

Ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung. Setiap orang tentu ingin terus memiliki jantung yang sehat.

Tapi pada kenyataannya, kasus penyakit jantung masih menjadi momok di sejumlah negara.

Kabar baiknya adalah bahwa beberapa kebiasaan sederhana sehari-hari bisa membuat perbedaan besar dalam mencegah terjadinya gangguan pada organ vital ini.

Berikut ini adalah kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dan cara menghindarinya.

Baca juga: Rajin Olahraga tapi Tetap Kena Serangan Jantung? Begini Penjelasan Dokter

1. Olahraga berlebihan

Olahraga rutin dengan intensitas tinggi bisa berbahaya bagi tubuh karena meningkatkan risiko terkena kardiotoksisitas. Kardiotoksisitas adalah kondisi ketika terjadi kerusakan pada otot jantung.

Akibat pelepasan senyawa kimia yang menyebabkan jantung tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Di samping itu, olahraga berlebihan juga bisa menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung.

“Saya melihat begitu banyak orang berusia 40-an dan 50-an melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, melukai diri sendiri,” kata Judith S. Hochman, MD, direktur Pusat Penelitian Klinis Kardiovaskular di NYU Langone Medical Center.

Dia menyarankan, ketika melakukan olahraga, siapa saja sebaiknya berlaku bijaksana dengan memahami kemampuan tubuh masing-masing.

2. Mengabaikan dengkuran

Lebih dari gangguan kecil, mendengkur bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius, seperti sleep apnea obstruktif. Gangguan yang ditandai dengan pernapasan terganggu saat tidur ini bisa menyebabkan tekanan darah naik signifikan.

Sleep apnea diketahui merupakan kondisi yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko lebih tinggi mengalami sleep apnea ini.

Meski begitu, orang-orang dengan badan kurus tetap saja juga bisa mengalaminya. Jika Anda mendengkur dan sering terbangun dengan perasaan lelah, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter Anda.

“Ada beberapa cara mudah yang bisa disarankan dokter untuk membantu Anda mengendalikan sleep apnea,” kata Robert Ostfeld, MD, ahli jantung dan direktur kardiologi preventif di Montefiore Health System, di New York City.

Baca juga: Sama-Sama Nyeri pada Dada, Berikut Perbedaan Serangan Panik Berlebihan dan Serangan Jantung

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved