Serba serbi
Mengenal Kulkul, Media Komunikasi yang Disucikan dalam Masyarakat Hindu Bali
Secara filosofi, makna kulkul tertulis di dalam lontar Awig-Awig Desa Sarwaada, Markandeya Purana.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Penempatannya agak strategis dan kerap di tempat paling tinggi dengan maksud agar suaranya dapat didengar dari segala penjuru. Bahkan hingga radius beberapa kilometer.
Media kulkul berdasarkan jenisnya ada empat, yaitu kulkul dewa letaknya di tempat suci atau pura. Lalu kulkul bhuta, yakni sarana yang digunakan sebagai pelengkap upacara bhuta yadnya berupa pecaruan.
Kulkul manusia yang berfungsi untuk untuk mengumpulkan warga dalam kegiatan rapat (sangkep), bekerja dan sebagainya. Ada juga kulkul variasi atau hiasan saja.
"Kulkul yang ditempatkan di pura atau tempat suci ada dua yaitu kulkul lanang (laki) dan kulkul wadon (perempuan). Ini sebagai simbol Rwa Bhineda atau dua yang berbeda sebagai lambang ibu pertiwi dan bapa akasa," sebut pensiunan kepala sekolah ini. Termasuk pula lambang ardhanareswari. (*)
Artikel lainnya di Serba Serbi