Berita Bali
Pariwisata Internasional Dibuka 14 Oktober 2021, Koster: Masa Karantina Wisman Belum Bisa Dikurangi
Gubernur Bali, Wayan Koster mengaku belum bisa mengurangi masa karantina karena prinsip kehati-hatian.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya mengatakan, karantina selama 8 hari untuk Wisman sangat memberatkan Wisman.
Pasalnya selain biaya karantina ditanggung sendiri, waktu berlibur Wisman yang datang ke Bali untuk menikmati destinasi yang ada juga terpotong.
Namun menurutnya semua itu merupakan aturan dari pemerintah pusat untuk keamanan kita semua.
Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Bali, Ketut Ardana mengaku kebijakan Wisman harus karantina delapan hari setelah tiba di Bali akan memberatkan pelaku pariwisata.
"Ini yang menjadi masalah bagi kami di Industri. Tetap kita syukuri bahwa pariwisata untuk Wisman sudah bisa dibuka nanti, meski Wisman yang diharapkan hanya dari beberapa negara seperti China, Korsel (Korea Selatan), Belanda, Dubai dll (hanya 6 negara). Terkait dengan karantina 8 hari tentu tidak sesuai dengan wisman, seperti ASEAN misalnya, yang length of stay-nya rata-rata 4H/3M (4 hari 3 malam), kemudian China hanya 5H/4M (5 hari 4 malam)," katanya.
Pihaknya pun sudah menyampaikan permasalahan tersebut ketika meeting dengan para pejabat Pemprov Bali.
Dan menurut Gubernur Bali, Wayan Koster, saat ini semua pihak harus sabar sebab jika kasus turun dari hari ke hari atau stabil dalam waktu dua minggu jumlah hari karantina akan dikurangi menjadi lima hari, atau tiga hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bali, Ketut Suarjaya mengatakan, salah satu syarat Wisman masuk Bali adalah kewajiban melakukan karantina selama 8 hari di hotel pasca menjalani tes swab di Bandara Ngurah Rai.
Seusai melaksanakan karantina delapan hari, pada hari ketujuh wisman tersebut akan dites swab ulang.
Jika hasilnya negatif, wisman tersebut diizinkan keluar dari tempat karantina.
Sedangkan, apabila hasil tes swab-nya positif maka wisman tersebut, maka wisman tersebut harus kembali dikarantina.
Suarjaya menyebutkan, Pemprov Bali telah menyiapkan 35 hotel karantina di kawasan Bali selatan.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu euphoria berlebihan dengan rencana pembukaan pintu wisata Wisman tersebut.
Bahkan, ia mengaku pihaknya belum berani memastikan terkait wacana open border tersebut karena itu kewenangan pemerintah pusat. (sar/weg/mpa/gus/gil)
Kumpulan Artikel Bali