Berita Klungkung
Pengelola Akomodasi Pariwisata di Klungkung Terpaksa Banting Harga Kamar Demi Dapat Tamu
Beberapa pengusaha penginapan di Klungkung harus "banting harga" kamar untuk menarik minat para wisman
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Dibukanya penerbangan internasional di Bali, tidak serta merta membuat kunjungan wisatawan normal.
Setelah mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk kembali membuka akomodasi wisata, beberapa pengusaha harus "banting harga" kamar untuk menarik minat para wisman.
Seorang pengelola akomodasi wisata di Desa Bungamekar, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, I Ketut Kusetyawan mengukapkan.
Meskipun pariwisata sudah dibuka beberapa waktu lalu, dirinya tidak langsung mendapatkan booking kamar dari wisatawan.
Padahal biaya untuk merawat dan membuka kembali penginapannya yang lama tutup tidaklah sedikit.
Baca juga: Cegah Adanya Banting Harga, Pemprov Bali dan Asosiasi Akan Tinjau Harga Hotel Setiap Tahun
“Sudah lama penginapan saya tidak beroperasi, ada saja yang rusak.
Sehingga langsung saya perbaiki setelah destinasi wisata dibuka kembali beberapa waktu lalu,” ungkap Kusetyawan.
Untuk kembali menarik minat wisatawan berkunjung ke penginapannya, Kusetyawan terpaksa mengobral harga sewa kamarnya.
Normalnya harga kamar ia tarif sekitar Rp 400 ribu semalam.
Saat ini ia hanya memasang tarif sewa sebesar Rp 250 ribu.
"Sebenarnya yang banyak sewa kamar itu wisatawan asing.
Semoga dengan dibukanya penerbangan internasional ini, kondisi pariwisata kembali normal," harapnya.
(*)