Berita Tabanan
40 SDN di Tabanan Bakal Diregrouping pada 2022, Dinas Pendidikan Akui Masih Proses Pendataan
Sebab, selama ini pihaknya masih proses pendataan sekolah yang kemungkinan akan bisa dilakukan regrouping atau penggabungan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI. COM, TABANAN - Dinas Pendidikan Tabanan berencana melakukan regrouping di 40 Sekolah Dasar Negeri (SDN) pada tahun 2022.
Ini bertujuan untuk melakukan pemerataan tenaga pendidik.
Namun jumlah tersebut masih berbentuk target atau rencana.
Sebab, selama ini pihaknya masih proses pendataan sekolah yang kemungkinan akan bisa dilakukan regrouping atau penggabungan.
Baca juga: 2.386 Bansos PKH dan BPNT Belum Dicairkan, Dinsos Tabanan Targetkan Sepekan untuk Selesaikan
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra, untuk tahun ini pihaknya telah melakukan regrouping terhadap 36 SDN di Tabanan.
Seluruhnya sudah tuntas baik secara administrasi maupun SDM.
Selain pemerataan tenaga pendidik, juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Tahun ini sudah ada 36 sekolah yang kita regrouping. Kemudian untuk target atau rencana kami di tahun depan di 2022 itu ada 40 sekolah. Itu baru rencana," kata Nyoman Putra saat dikonfirmasi, Kamis 21 Oktober 2021.
Putra melanjutkan, beberapa hal yang membuat Dinas Pendidikan mengusulkan regrouping sekolah di Tabanan.
Salah satunya adalah sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) BOS, jika dalam satu sekolah jumlah siswanya kurang dari 60 orang berpotensi tidak mendapatkan dana BOS selama 3 tahun berturut-turut.
Kemudian untuk mengurai jumlah tenaga pendidik agar merata karena kekurangan guru.
"Jadi syaratnya adalah jumlah siswa kurang dari 60 orang. Karena jika kurang itu akan berdampak pada dana BOS selama 3 tahun berturut-turut. Kemudian juga salah satu untuk mengurai kekurangan guru," jelasnya.
Sehingga, kata dia, regrouping ini diusulkan untuk mengantisipasi dua hal tersebut.
Terlebih lagi, saat ini ada kekurangan 500 orang guru di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan akan terus bergerak setiap tahunnya.
"Untuk jumlah detail saya tidak hafal, yang jelas masih kurang guru. Di SD sekitar 400 sampai 500 orang lebih kekurangan kita karena pasti ada pensiun.
Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Muatan Ikan Hampir Terperosok di Jembatan Yeh Nu Tabanan, Dua Orang Luka-luka