Berita Buleleng
Kisah Arini Buka Bisnis Kelapa Bakar Saat Pandemi di Bali, Raup Keuntungan hingga Rp 1 Juta per Hari
Putu Swami Arini memiliki ide menjual kelapa bakar yang berkhasiat untuk kesehatan, khususnya untuk meningkatkan imun tubuh.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pandemi Covid-19 rupanya membawa berkah bagi sebagian orang.
Seperti yang dialami oleh Putu Swami Arini.
Putu Swami Arini memiliki ide menjual kelapa bakar yang berkhasiat untuk kesehatan, khususnya untuk meningkatkan imun tubuh.
Wanita yang membuka lapak di Jalan Gempol, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng ini mampu meraup keuntungan hingga Rp 1 juta per hari.
Baca juga: Kisah Duka Ibunda Lionel, Korban Gempa di Trunyan, Lahir Saat Piala Dunia Terinspirasi Lionel Messi
Ditemui Kamis 21 Oktober 2021, Arini menyebut, kelapa bakar yang ia jual berisi 14 macam rempah-rempah.
Diantaranya madu, jeruk nipis, sereh, serta berbagai macam rempah asal India.
Bisnis kelapa bakar ini mulai ia geluti sejak Covid-19 melanda, atau tepatnya pada 2020 lalu.
Saat kasus terkonfirmasi sedang tinggi di Buleleng, kelapa bakar yang habis terjual mencapai 100 butir per hari.
Sementara mengingat saat ini kasus terkonfirmasi mulai melandai, jumlah kelapa yang habis terjual hanya 50 butir per hari.
Kelapa bakar berisi berbagai macam rempah ini dijual oleh Arini Rp 20 ribu per butir.
Kelapa yang digunakan pun khusus dari daerah Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali.
Sebab cita rasa air kelapanya lebih manis, bila dibandingkan dengan kelapa-kelapa yang tumbuh dari daerah lain.
Kelapa muda yang masih berkulit dibakar oleh Arini selama tiga jam dengan menggunakan kayu api.
Setelah itu kelapa dibelah, dan airnya dicampurkan dengan 14 rempah rahasia.
"Kelapanya memang harus dibakar sampai tiga jam, biar panasnya sampai ke daging dan airnya," ucapnya.
Baca juga: Kisah Korban Gempa di Bali, Mupu Tidur di Luar Rumah, Lawan Angin Malam Perbukitan