Berita Gianyar

Lihat Tampilan Pasar Umum Gianyar yang Baru, Sejumlah Warga Minder

Papan penutup proyek Pasar Umum Gianyar, Bali akhirnya dilepas oleh pihak kontraktor, sebab pengerjaannya sudah mendekati selesai.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: M. Firdian Sani
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Penampakan Pasar Umum Gianyar yang baru, Minggu 24 Oktober 2021 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Papan penutup proyek Pasar Umum Gianyar, Bali akhirnya dilepas oleh pihak kontraktor, sebab pengerjaannya sudah mendekati selesai.

Dengan dibukanya papan tersebut, wajah megah Pasar Umum Gianyar yang menelan biaya Rp 224 miliar tersebut pun bisa dilihat secara utuh oleh masyarakat.

Namun respon masyarakat pun cukup unik.

Dimana banyak dari mereka yang minder atau tidak percaya diri jika harus belanja maupun berjualan di sana.

Pantauan Tribun Bali, Minggu 24 Oktober 2021 di pedagang-pedagang makanan yang berjualan di depan Pasar Umum Gianyar.

Dibina karena Tak Siapkan Barcode, Pasar Badung Resmi Berlakukan Aplikasi PeduliLindungi

Dalam obrolan warga dan pedagang, wajah Pasar Umum Gianyar yang baru ini selalu menjadi topik utama.

Banyak dari mereka yang mengaku tidak percaya diri saat memasuki pasar ini. 

"Sempat masuk, luas sekali, saya jadi bingung. Nanti kalau sudah beroperasi, saya sepertinya tidak berani masuk, malu. Soalnya pake pakaian gini," ujar Wayan Sutama.

Fasilitas-fasilitas modern yang ada di Pasaran Umum Gianyar, baik itu lift, eskalator termasuk WC duduk, dan parkir elektronik dinilai secara halus akan 'mengusir' para orang tua kelahiran 1960an dari pasar tradisional ini.

"Tyang ten bani medagang malih drike, ngadenan tyang di pasar tenten. (Saya tidak berani jualan di sana, mendingan saya jualan di pasar desa," ujar Ni Ketut Kicin, seorang warga Gianyar yang biasanya menjual hasil panen, berupa pisang dan buah kelapa itu.

Baca juga: Australia Adalah Pasar Tradisional Pariwisata Bali, PHRI Badung: Semoga Secepatnya Datang ke Bali

Berdasarkan catatan Tribun Bali, selama ini Pasar Umum Gianyar menjadi ladang penghidupan dari semua lapisan masyarakat.

Bahkan tidak jarang, para lansia di pedesaan, ketika mereka memiliki hasil panen berupa pisang, buah kelapa, atau dari hasil memungut buah duren di kebun orang lain, mereka biasanya membawanya ke Pasar Umum Gianyar untuk dijual.

Meskipun saat ini Pasar Umum Gianyar dinilai kehilangan rohnya sebagai pasar rakyat.

Namun mereka tetap mengapresiasi pembangunannya.

"Adane perubahan zaman, kudiang men. Terima manten (Namanya perubahan zaman, ya gimana lagi, terima saja)," ujarnya.

Baca juga: Penerapan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Badung Denpasar Belum Sepenuhnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved